kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dikunjungi Sekjen NATO, Ukraina Minta Lebih Banyak Senjata Untuk Lawan Rusia


Sabtu, 22 April 2023 / 05:15 WIB
Dikunjungi Sekjen NATO, Ukraina Minta Lebih Banyak Senjata Untuk Lawan Rusia

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KYIV. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bahwa saatnya bagi aliansi militer tersebut untuk menawarkan keanggotaan negaranya dan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata untuk melawan Rusia. 

Komentar Zelenskiy ini muncul pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Stoltenberg, yang menunjukkan solidaritas NATO dengan Ukraina dalam perjalanan pertamanya ke Kyiv sejak invasi besar-besaran Rusia hampir 14 bulan lalu.

Kunjungan Stoltenberg ke Kyiv kemungkinan akan membuat kesal Kremlin, yang mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa salah satu tujuan utama "operasi militer khusus" di Ukraina adalah untuk mencegahnya bergabung dengan apa yang dianggap Moskow sebagai blok yang bermusuhan.

Baca Juga: Peringatan AS untuk NATO: Pertanda Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir Masih Ada

Namun, Zelenskiy tetap yakin bahwa KTT NATO di Vilnius pada Juli bisa menjadi "bersejarah" dan dia telah diundang untuk hadir. 

NATO telah mendukung Ukraina sepanjang perang, dengan negara-negara anggota memasoknya dengan senjata, tetapi Zelenskiy mengatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak lagi. 

Semua penundaan dalam menerima lebih banyak senjata menyebabkan kematian di Ukraina. Stoltenberg menegaskan bahwa keanggotaan dan jaminan keamanan untuk Ukraina akan menjadi agenda utama dalam pertemuan puncak aliansi pada bulan Juli.

Kremlin menegaskan kembali kepada wartawan pada panggilan konferensi bahwa Moskow menentang NATO mengakui Ukraina sebagai bekas republik Soviet. 

Baca Juga: Vladimir Putin Bertemu Menteri Pertahanan China, Apa yang Dibicarakan?



TERBARU

×