Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencermati transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Agustus 2021 terus meningkat sejalan dengan akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring. Juga perluasan pembayaran digital, dan akselerasi digital banking.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan pertumbuhan tersebut terutama tercermin pada nilai transaksi uang elektronik dan digital banking.
Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 43,66% year on year (yoy) menjadi Rp24,8 triliun. Nilai transaksi digital banking mencapai Rp3.468,4 triliun, tumbuh 61,80% yoy per Agustus 2021.
Baca Juga: Ekonom: Tingkat inflasi 2022 meningkat, daya beli makin kuat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan transaksi digital e-channel Bank Mandiri mencapai lebih dari Rp 2.500 triliun per Agustus 2021. Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri bilang nilai itu meningkat lebih dari 20% secara yoy.
“Adapun transaksi ini didorong dengan kondisi pandemi Covid-19 di mana masyarakat mulai banyak melakukan transaksi secara online khususnya melalui aplikasi mobile bank mandiri terbaru Livin' by Mandiri di mana nasabah dapat melakukan berbagai transaksi seperti transfer, bayar tagihan, top up saldo e-wallet, beli paket pulsa/data/token listrik, pembayaran kartu kredit, bayar belanja online,” ujar Thomas kepada Kontan.co.id pada Kamis (23/9).
Ia bilang, transaksi card payment di e-commerce sudah memberikan kontribusi hampir 30% dari total transaksi kartu di merchant online dan offline di Bank Mandiri.
Guna meningkatkan transaksi, Bank Mandiri melakukan beberapa inisiatif seperti fokus akuisisi enhancement layanan seperti penerapan fitur direct debit.
“Diproyeksikan hingga akhir tahun ini transaksi digital e-channel Bank Mandiri mampu mempertahankan momentum peningkatan perekonomian dengan pertumbuhan volume transaksi mencapai peningkatan yoy lebih dari 20% dibanding tahun lalu pada periode yang sama,” papar Thomas.
Baca Juga: Tren layanan digital perbankan meningkat, OJK fokus pada perlindungan konsumen
Adapun Direktur IT Bank Tabungan Negara (BTN) Andi Nirwanto bilang pertumbuhan transaksi digital tumbuh 48,4% yoy per Agustus 2021. Transaksi itu didominasi oleh ritel konsumen melalui transaksi mobile banking yang meningkat 89,7% secara yoy.
Kontribusi transaksi ecommerce melalui Digital Channel BTN jumlah transaksi dan nilainya semakin berkembang. Fee based income transaksi digital banking dari e-commerce BTN berkisar Rp 2 miliar.
“Proyeksi target transaksi digital banking hingga Desember 2021 tumbuh di atas 30% dibandingkan 2020,” paparnya.
Direktur Bank Central Asia Santoso Liem bilang pandemi telah mempercepat digitalisasi termasuk dalam penyediaan layanan perbankan. BCA melihat bahwa tren digitalisasi ini akan terus berlanjut, seperti terlihat dari jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking kami yang tumbuh secara eksponensial.
BCA juga mencermati bahwa inovasi digital sektor perbankan dan finansial harus terus dilakukan dalam rangka memenuhi tren dan kebutuhan transaksi yang lebih cepat, aman, dan nyaman secara digital.
“Tercatat transaksi internet banking BCA naik 33% dari 750 juta transaksi menjadi 1 miliar transaksi. Begitupun dengan transaksi mobile banking BCA melonjak 66% yoy dari 1,41 miliar kali menjadi 2,35 miliar kali per Juni 2021,” katanya.
Baca Juga: CIMB Niaga merilis tabungan digital OCTO Savers gratis berbagai biaya
Terkait dengan peluang transaksi eCommerce, dalam perkembangan bisnis di era digital yang semakin pesat. BCA mencermati bahwa kebutuhan pelaku fintech akan layanan transaksi perbankan yang mudah kini semakin diperlukan.
Oleh sebab itu, BCA menghadirkan Application Program Interface (API) untuk memudahkan pelaku fintech menjalankan transaksi bisnis mereka. Per Juni 2021, volume transaksi API BCA mencatatkan pertumbuhan 4,8x dalam 2 tahun terakhir.
“Terhitung sejak diluncurkan pada 2017, API BCA telah menembus lebih dari 1 miliar hit transaksi nasabah dan telah digunakan oleh lebih dari 2.500 nasabah bisnis,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News