kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di tahun lalu ada lebih dari 42.000 rumah rusak akibat bencana alam


Sabtu, 02 Januari 2021 / 19:00 WIB
Di tahun lalu ada lebih dari 42.000 rumah rusak akibat bencana alam

Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNBP) Raditya Jati mengatakan, pihaknya mencatat lebih dari 42.000 rumah warga rusak akibat bencana alam sepanjang tahun 2020. Puluhan ribu rumah tersebut rusak dengan kategori berat, sedang dan ringan. 

"Data BNPB hingga 31 Desember 2020 pukul 15.00 WIB, mencatat 42.762 unit rumah rusak dengan kategori berbeda-beda," ujar Raditya dikutip dari siaran pers BNPB, Jumat (1/1). 

Rinciannya, lanjut dia, yakni sebanyak 26.196 unit rumah rusak ringan (RR), 10.394 rusak berat (RB) dan 6.172 rusak sedang (RS). 

Baca Juga: Pergantian tahun 2021, BMKG: Waspada hujan lebat dan tetap di rumah cegah COVID-19

Di samping itu, tercatat sebanyak 836.291 unit rumah terendam. Raditya menyebut, kerusakan rumah warga tersebut disebabkan berbagai jenis bencana, seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi dan gelombang pasang atau abrasi. 

Rinciannya, 24.000 unit rumah rusak akibat banjir, 15.000 unit rumah rusak karena angin puting beliung, 1.681 unit rumah rusak akibat tanah longsor serta 154 unit rumah rusak akibat gelombang pasang (abrasi). 

"Bencana geologi juga berdampak pada kerusakan rumah, yaitu kejadian gempa dengan magnitudo yang berbeda. BMKG mencatat 11 kejadian gempa merusak pada 2020," lanjut Raditya. 

Sejumlah gempa tersebut mengguncang Simeuleu, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah dan Brebes-Kuningan. 

Baca Juga: BMKG: Sebanyak 8.264 kali gempa terjadi sepanjang 2020

Data kerusakan rumah akibat gempa mencapai 1.926 unit dengan rincian rusak berat 241 unit, rusak sedang 492 unit dan rusak ringan 1.193 unit. "Sementara itu, jumlah kerusakan akibat bencana sepanjang 2020 pada infrastruktur fasilitas publik sebanyak 1.542 unit," ungkap Raditya. 

"Kerusakan mencakup fasilitas peribadatan sebanyak727 unit, fasilitas pendidikan 672 unit, jembatan 442 unit, fasilitas kesehatan 143 unit dan fasilitas perkantoran 134 unit," lanjutnya. 



TERBARU

×