kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

De-dolarisasi, China Timbun Emas selama 8 Bulan Beruntun


Senin, 10 Juli 2023 / 11:10 WIB
De-dolarisasi, China Timbun Emas selama 8 Bulan Beruntun
ILUSTRASI. Penimbunan emas oleh China terjadi di tengah upaya negara itu untuk mengikis dominasi dolar secara global. REUTERS/Denis Balibouse

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

AKSI DE-DOLARISASI CHINA - Bank sentral China terus melakukan pembelian emas. Dengan demikian, pembelian logam mulia ini sudah berlangsung selama delapan bulan berturut-turut. Pada bulan Juni 2023, China mencatatkan pembelian emas sebanyak 23 ton.

Menurut data resmi yang dikutip oleh Bloomberg, sekarang, People's Bank of China memiliki cadangan 2.330 ton emas.

Melansir Business Insider, penimbunan emas terjadi di tengah upaya negara itu untuk mengikis dominasi dolar secara global serta meningkatnya kegelisahan ekonomi dan geopolitik. Hal inilah yang kemudian dikenal sebagai de-dolarisasi.

Sementara itu, bank sentral lain di seluruh dunia juga membeli emas. Pada tahun 2022, permintaan logam kuning meroket, dan tren tersebut berlanjut hingga tahun ini dengan pembelian kuartal pertama naik 176% setiap tahun.

Meskipun greenback telah menjadi aset cadangan devisa sejak lama, pergeseran penggunaan dolar menyusul adanya sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang secara efektif memotong Moskow dari US$ 300 miliar cadangan mata uang asingnya.

Baca Juga: Dedolarisasi, Menteri Keuangan AS Bela Dolar

Menurut laporan World Gold Council dari bulan Mei, 62% bank sentral memperkirakan bahwa emas akan menjadi bagian cadangan yang lebih besar dalam lima tahun ke depan. Sementara itu cadangan dolar diperkirakan berkurang, terhitung menjadi sekitar 40%-50%.

Sebuah survei terpisah oleh wadah pemikir Forum Moneter dan Lembaga Keuangan Resmi baru-baru ini menunjukkan bahwa manajer cadangan bank sentral melihat penurunan pangsa dolar menjadi 53% selama dekade berikutnya.

Pekan lalu, Dana Moneter Internasional mengatakan dolar menyumbang 59% dari cadangan global pada kuartal pertama, naik dari posisi 58,6% pada kuartal sebelumnya.

Selain emas, cadangan mata uang asing China juga naik sebesar US$ 16,4 miliar dari bulan Mei. Pada akhir Juni, bank sentral memegang US$ 3,193 triliun.

Baca Juga: Tunggangi Tren Dedolarisasi, China Genjot Pamor Yuan



TERBARU

×