kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.934   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.269   -45,59   -0,62%
  • KOMPAS100 1.114   -7,37   -0,66%
  • LQ45 883   -8,55   -0,96%
  • ISSI 223   -0,25   -0,11%
  • IDX30 454   -5,14   -1,12%
  • IDXHIDIV20 547   -6,56   -1,19%
  • IDX80 128   -0,86   -0,67%
  • IDXV30 136   -1,01   -0,74%
  • IDXQ30 150   -1,98   -1,30%

China: Kami tidak pernah tolerir upaya kemerdekaan Taiwan oleh pasukan asing!


Rabu, 16 Juni 2021 / 18:20 WIB
China: Kami tidak pernah tolerir upaya kemerdekaan Taiwan oleh pasukan asing!

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Rabu (16 Juni) menyatakan, tidak mentolerir campur tangan pasukan asing dalam masalah Taiwan dan harus membuat tanggapan keras terhadap tindakan "kolusi" seperti itu.

Pernyataan itu muncul setelah Taiwan melaporkan serangan udara terbesar China hingga saat ini.

Dua puluh delapan pesawat Angkatan Udara China, termasuk jet tempur dan pembom berkemampuan nuklir, memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada Selasa (15 Juni).

Insiden itu terjadi setelah para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu (13 Juni) yang memarahi China atas serangkaian masalah serta menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

China mengutuk pernyataan bersama pemimpin G7 itu dan menyebutnya sebagai "fitnah".

Baca Juga: Serangan terbesar, 28 pesawat tempur China terbang di zona pertahanan Taiwan

Ditanya pada konferensi pers apakah kegiatan militer di Taiwan tersebut terkait dengan pernyataan G7, Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan, Pemerintah Taiwan yang harus disalahkan atas ketegangan tersebut. 

Beijing percaya, pemerintah pulau itu bekerja dengan negara-negara asing untuk mencari kemerdekaan formal.

"Kami tidak akan pernah mentolerir upaya untuk mencari kemerdekaan atau intervensi serampangan dalam masalah Taiwan oleh pasukan asing, jadi kami perlu membuat tanggapan yang kuat terhadap tindakan kolusi ini," tegas Ma, seperti dikutip Reuters.

Kirim pesan ke Amerika Serikat

Taiwan telah mengeluh selama beberapa bulan terakhir tentang misi berulang dari Angkatan Udara China di dekat pulau itu, yang terkonsentrasi di bagian Barat Daya zona pertahanan udaranya di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taipe.

Namun, kali ini pesawat militer China tidak hanya terbang di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas, juga di sekitar bagian Selatan Taiwan di dekat ujung bawah pulau itu, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.

Baca Juga: China: Kunjungan senator AS ke Taiwan adalah provokasi politik yang sangat keji

Penerbangan tersebut terjadi pada hari yang sama Angkatan Laut AS mengatakan, sekelompok kapal induk telah memasuki Laut China Selatan yang disengketakan.

Seorang pejabat senior yang akrab dengan perencanaan keamanan Taiwan mengatakan kepada Reuters, para pejabat percaya China mengirim pesan ke Amerika Serikat ketika kelompok kapal induk itu berlayar melalui Selat Bashi, yang memisahkan Taiwan dari Filipina dan mengarah ke Laut China Selatan.

"Ini intimidasi strategis militer AS. Mereka ingin Amerika Serikat memperhatikan kemampuan mereka dan menahan perilaku mereka," katanya

Taiwan perlu secara khusus memperhatikan fakta bahwa militer China telah mulai melakukan latihan di ADIZ Tenggara Taiwan, pejabat itu menambahkan.

"Ini sampai tingkat tertentu menargetkan penempatan kami di timur dan meningkatkan tekanan pertahanan udara di sekitar ADIZ kami", kata sumber itu.

Pantai Timur Taiwan adalah rumah bagi dua pangkalan udara utama untuk memberikan perlindungan jika terjadi serangan China.

Selanjutnya: China: Kapal perang melintasi Selat Taiwan, AS ancam perdamaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×