kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CEO Soros Fund Management benarkan sang George Soros memiliki bitcoin


Jumat, 08 Oktober 2021 / 07:10 WIB
CEO Soros Fund Management benarkan sang George Soros memiliki bitcoin

Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   NEW YORK. Soros Fund Management, perusahaan manajemen aset yang didirikan investor miliarder dan dermawan George Soros, mengungkapkan bahwa Soros benar memiliki bitcoin cryptocurrency.

"Kantor keluarga memiliki beberapa koin … tetapi tidak banyak,” ujar Dawn Fitzpatrick, CEO dan kepala investasi Soros Fund Management, dalam sebuah wawancara di acara Bloomberg minggu ini.

Soros Fund Management, yang terkenal menghasilkan keuntungan besar pada investasi mata uang tradisional, tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC ketika ditanya berapa banyak bitcoin yang dimilikinya dan kapan membelinya.

“Saya tidak yakin bitcoin hanya dilihat sebagai lindung nilai inflasi di sini,” kata Fitzpatrick seperti dilansir CBNC, Kamis (7/10). "Saya pikir itu melewati jurang ke arus utama."

Baca Juga: Efek George Soros bawa harga Bitcoin ke posisi tertinggi sejak Mei

Fitzpatrick kemudian menjelaskan bagaimana cryptocurrency sekarang memiliki nilai pasar lebih dari US$ 2 triliun, dengan lebih dari 200 juta pengguna.

Harga bitcoin, cryptocurrency paling populer di dunia, telah melonjak 10% dari sekitar US$ 50.000 pada hari Selasa menjadi lebih dari US$ 55.000 pada hari Rabu. Itu diperdagangkan pada US$ 54.726 sekitar pukul 4 pagi waktu setempat pada hari Kamis.

Seminggu yang lalu harga bitcoin adalah sekitar US$ 43.000, sedangkan pada awal tahun satu bitcoin dapat dibeli dengan harga sekitar US$ 29.000.

Reli bitcoin terbaru datang meskipun ada ancaman lanjutan dari tindakan keras peraturan dari pemerintah di seluruh dunia dan kekhawatiran tentang jejak lingkungan yang sangat besar.

Baca Juga: George Soros sebut investasi BlackRock di China kesalahan tragis



TERBARU

×