Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Asal tahu saja, batubara yang dibutuhkan untuk memproduksi metanol di sana mencapai 6 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 3.700 kcal/kg. Pabrik metanol ini nantinya dapat menghasilkan metanol sebanyak 2,8 juta ton per tahun.
Sayangnya, ia belum bisa mengungkapkan nilai dana investasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek-proyek gasifikasi batubara menjadi metanol ini.
Yang jelas, proyek gasifikasi batubara menjadi metanol yang dikerjakan oleh BUMI menjadi salah satu proyek penting bagi pemerintah yang sedang menggencarkan hilirisasi minerba. Sebab, metanol dapat dimanfaatkan sebagai pengganti impor gasoline di Indonesia. Selain itu, metanol juga bisa diperuntukan sebagai subtitusi sejumlah bahan baku kimia, misalnya olefin.
Dileep melanjutkan, di luar proyek gasifikasi batubara, BUMI juga fokus pada diversifikasi bisnis melalui pengembangan tambang emas anak usahanya PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Perusahaan ini sedang gencar melakukan ekspansi penambahan kapasitas pabrik pengolahan emas sekaligus pengeboran tambang emas di sejumlah daerah, seperti Poboya, Palu dan Motomboto, Gorontalo.
“Kami juga meningkatkan efisiensi, pertumbuhan, dan kinerja operasi secara keseluruhan dalam investasi pada entitas asosiasi PT Darma Henwa Tbk,” tambah dia.
Sekadar catatan, emiten berkode saham DEWA tersebut turut berpartisipasi dalam sejumlah proyek jasa penambangan non batubara di tahun ini. Contohnya, proyek penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatera Utara dan proyek penambangan emas dan tembaga di Palu, Sulawesi Tengah.
Adapun terkait target kinerja operasional, Dileep menyebut bahwa di tahun ini BUMI akan memproduksi batubara sekitar 85 juta ton—90 juta ton. Jumlah ini meningkat dibandingkan capaian produksi batubara BUMI di tahun lalu yang berada di kisaran 83 juta ton.
Selanjutnya: Bumi Resources (BUMI) bayar bunga pinjaman senilai US$ 3,2 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News