kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulan depan, 13 juta vaksin Sinovac dan AstraZeneca akan kembali tiba di Tanah Air


Senin, 22 Maret 2021 / 17:00 WIB
Bulan depan, 13 juta vaksin Sinovac dan AstraZeneca akan kembali tiba di Tanah Air

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

Dari anggaran tersebut sebanyak Rp 1,2 triliun digunakan untuk tracing sementara Rp 12,56 triliun digunakan untuk testing. Dante menerangkan penghitungan tersebut berdasarkan kemungkinan kontak erat yang terpapar Covid-19 dari 1,7 juta kasus positif.

Baca Juga: Ini alasan wacana sertifikat vaksin sebagai syarat perjalanan belum bisa diberlakukan

"Ini penting sekali karena pergerakan dari hulu ini menjadi salah satu primadona yang harus kita kerjakan supaya angkanya tidak naik," terang Dante.

Pada anggaran testing disebutkan Dante akan memeriksa 15 orang kontak erat dari satu kasus positif. Sehingga total testing akan mencapai 25 juta testing.

Selain diagnostik, anggaran pencegahan juga digunakan untuk anggaran vaksinasi. Total anggaran vaksinasi Covid-19 sebesar Rp 58,18 triliun dengan rincian Rp 50,24 triliun untuk pengadaan, Rp 4,18 triliun untuk pelaksanaan, Rp 3,15 triliun untuk distribusi, dan Rp 0,61 triliun untuk sistem informasi.

Sementara untuk sektor perawatan dialokasikan sebesar Rp 61,85 triliun. Anggaran tersebut dibagi untuk klaim pasien Rp 32,33 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp 16,83 triliun, sarana dan prasarana Rp 6,4 triliun, isolasi Rp 5,52 triliun, serta obat sebesar Rp 0,77 triliun.

"Angka perawatan ini berdasarkan atas estimasi bahwa kasus yang ada itu 20% itu akan dirawat," terang Dante.

Pemerintah juga melakukan tambahan anggaran untuk penelitian sebesar Rp 0,67 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan vaksin merah putih Rp 0,46 triliun dan uji klinis obat Rp 0,21 triliun.

Selain itu, Pemerintah tetap mempertahankan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) untuk tahun ini. Wakil Menteri Kesehatan Dante Santoso menjanjikan, anggaran terkait insentif nakes dipastikan tak mengalami perubahan. "Kami sudah mengakomodasi keinginan anggota dewan untuk tidak jadi memotong insentif bagi tenaga kesehatan," kata dia.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 dilarang diberikan ke usia 18-59 tahun jika ada 3 faktor ini



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×