kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJT operasikan jalur tol sepanjang 2.346 km hingga akhir tahun lalu


Rabu, 03 Februari 2021 / 10:05 WIB
BPJT operasikan jalur tol sepanjang 2.346 km hingga akhir tahun lalu

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir 2020, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mengoperasikan jalur tol sepanjang 2.346 km.

Danang Parikesit, Kepala BPJT mengungkapkan, target Renstra Kementerian PUPR antara 2019-2024 adalah membangun 2.500 km jalan tol baru. Dengan demikian, panjang Jalan Tol operasional di tahun 2024 akan melebih 4.500km.

"Ini artinya, kita masuk dalam lima besar negara berkembang yang memiliki ruas jalan bebas hambatan terpanjang," ujarnya dalam acara bertajuk Dukungan Inovasi dan Pengembangan Jalan Tol tahun 2021 bersama BPJT Kementerian PUPR, Selasa (2/2).

Baca Juga: Roatex pemenang tender, sistem MLFF ditargetkan beroperasi awal 2022

Adapun jumlah transaksi harian di tahun 2020 sebanyak 3,4 juta atau turun 26% dibandingkan tahun 2019. BPJT memperkirakan jumlah ini akan mencapai 7 juta transaksi harian pada 2024.

Ia berkata, untuk mencapai hal tersebut diperlukan sistem pengoperasian jalan tol yang modern melalui transformasi sistem transaksi yang dilaksanakan mulai tahun 2017.

Saat ini, pihaknya telah memasuki generasi ke-4 dengan akan implementasi pembayaran nirsentuh dengan menggunakan teknologi GNSS atau Global Navigation Satellite System.

Lelang investasi MLFF atau Multi Lane Free Flow telah diumumkan pada tanggal 27 Januari 2021 melalui surat Penetapan Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 dimana Roatex Zrt dari Hungaria sebagai pemenang lelang yang juga adalah pemrakarsa teknologi ini, dengan masa konsesi selama 10 tahun.

Baca Juga: BRI dukung sistem pembayaran jalan tol berbasis MLFF

"Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF akan bekerja mulai tahun 2021 ini, dan diharapkan sistem akan 100% Go-Live di seluruh jaringan Jalan Tol di Indonesia pada tahun 2023. Pada saat itu tidak akan ada lagi Gardu Tol, dan pengguna jalan tol akan terhubung dengan satelit untuk proses pembayaran penggunaan Jalan Tol," jelasnya.

Tak hanya sistem MLFF, teknologi ITRS Intelligent Toll Road System juga akan terkoneksi dengan pengelolaan kendaraan berat menggunakan teknologi WIM atau Weigh in Motion yang mampu menimbang dan mengukur dimensi kendaraan berat secara otomatis.

Teknologi WIM akan menjadi instrumen penegakan hukum untuk meniadakan kendaraan dengan berat dan dimensi lebih (ODOL: over dimension – over load) mulai 1 Januari 2023.

Kemudian, kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya Fakultas Teknik UGM dalam bidang pemantauan permukaan Jalan Tol telah diinisiasi dengan dilanjutkannya MOU antara rektor UGM dan kepala BPJT.

Baca Juga: DANA bersiap menerapkan sistem pembayaran berbasis MLFF

BPJT berharap, pada tahun 2021 ini, telah dapat dilaksanakan survailans permukaan jalan tol untuk pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM) khususnya mengenali lubang (potholes) dan retak (crack) karena badan usaha jalan tol wajib menghilangkan lubang dan retak permukaan jalan dalam waktu maksimum 2 x 24 jam.

Sistem yang menggunakan smart-high speed camera ini akan diolah dengan super computer milik FT UGM, dan akan terintegrasi dalam Intelligent Toll Road System (ITRS).

Pada tahun 2021, sebanyak 17 ruas jalan tol atau sepanjang 410 km ditargetkan selesai konstruksinya dan dapat segera dioperasikan. Jalur ini terbagi menjadi Jalan Tol Non Trans sepanjang 115,8 km, Jalan Tol Jabodetabek sepanjang 101,6 km dan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 192,4 km.

Selanjutnya: OVO mendukung sistem pembayaran jalan tol berbasis MLFF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×