kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Bos Bank AMar (AMAR): Dengan Menjadi Bank Digital, Kami Lebih Maju


Kamis, 03 Februari 2022 / 07:10 WIB
Bos Bank AMar (AMAR): Dengan Menjadi Bank Digital, Kami Lebih Maju

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Tren kebijakan moneter kontraktif (tightening trend) juga menjadi tantangan karena inflasi di Indonesia masih stabil cenderung rendah.

Meskipun begitu, rancangan kebijakan fiskal dan moneter yang prudent dari pemerintah dan Bank Indonesia kami yakini dapat mengakomodasi pemulihan ekonomi tahun ini.

Kemajuan teknologi juga mendorong transformasi aktivitas bisnis dan ekonomi yang konvensional menjadi digital sehingga pemulihan ekonomi tetap bisa terjadi.

Sementara Piter Abdullah Direktur Riset CORE mengatakan, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diawali oleh e-commerce dan ride-hailing, yang kemudian diikuti oleh layanan digital lainnya termasuk layanan keuangan atau Fintech, mulai dari sistem pembayaran digital (e-wallet) hingga peer to peer dan crowd funding.

Perkembangan Fintech kemudian memicu munculnya bank digital. Persaingan bank di era digotal ini sudah berbeda dari era sebelum digital. Salah satu kunci untuk bisa menghadapi persaingan adalah ekosistem digital yang dimiliki bank

Baca Juga: Bank Amar Indonesia (AMAR) Tetap Dikendalikan oleh Tolaram Group

“Keunggulan Bank Digital semakin besar ketika bank tergabung dalam sebuah ekosistem yang memberikan semua layanan yang dibutuhkan oleh nasabah. Semakin besar dan lengkap ekosistem digital yang terkoneksi dengan bank digital, semakin unggul bank digital,” tutur Piter lagi.

Menurut Piter, ekosistem itu sangat dipengaruhi oleh kemauan untuk berkolaborasi dengan ekosistem lain yang akan membesarkan ekosistem dari bank tersebut.

Sehingga meskipun sebuah bank memiliki modal besar tetapi enggan berkolaborasi, maka ia bisa kalah dalam membangun ekosistem dengan bank-bank yang lebih kecil, tetapi mau berkolaborasi dengan berbagai ekosistem layanan digital lain.

Saat ini bank digital masih dalam fase awal di mana pasar bank digital terus berkembang. Piter melihat pasar bank digital baru memanfaatkan sebagian dari layanan bank digital utamanya yakni aplikasi mobile banking.

"Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan nasabah, pasar bank digital akan lebih luas lagi. Jadi, dapat disimpulkan potensi pasar bank digital masih sangat besar dan akan terus tumbuh,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×