kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Indofarma dan Itama Ranoraya akan terkatrol jarum suntik untuk vaksin corona


Rabu, 02 Desember 2020 / 09:15 WIB
Bisnis Indofarma dan Itama Ranoraya akan terkatrol jarum suntik untuk vaksin corona

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejauh ini sudah terdengar dua nama perusahaan alat kesehatan dalam negeri yang akan memasok alat suntik untuk vaksinasi Covid-19. Kedua perusahaan itu adalah PT Indofarma Tbk (INAF) sebagai perusahaan farmasi pelat merah dan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). 

Kedua perusahaan ini sudah memproyeksikan bahwa pengadaan jarum suntik ini bisa berpotensi mendulang pendapatan di tahun depan. 

Direktur PT Indofarma Tbk (INAF), Hery Triyatno menjelaskan produk penjualan Indofarma di masa pandemi ini didominasi oleh produk yang berhubungan dengan Covid-19. 

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) serap capex Rp 290 miliar hingga kuartal III-2020

Dari segmen pharma, penjualan obat didominasi dari Oseltamivir dan Remdesivir. Adapun dari segmen alat kesehatan, Herry mengatakan penjualan akan didominasi dengan penjualan Alat Pelindung Diri (APD) dan diagnostik baik rapid test maupun PCR. 

Alat kesehatan lainnya yang akan dipasok INAF untuk mendukung penanggulangan Covid-19 adalah jarum suntik. "Bahwa jarum suntik hasil produksi Original Equipment Manufacturer (OEM) akan dipasok untuk mendukung Vaksinasi Mandiri," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/12). 

Namun, hingga saat ini Herry belum bisa buka-bukaan mengenai berapa jumlah jarum suntik yang akan dipasok INAF dalam program vaksinasi Covid-19. Herry menegaskan bahwa pasar yang sejauh ini dapat dilihat adalah sebagian dari vaksin mandiri dan vaksin pemerintah jikalau INAF memenangkan tender. 

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan Indofarma mampu memproduksi 100 juta jarum suntik di 2020. Di tahun depan, kapasitas bisa meningkat mencapai 300 juta jarum suntik untuk vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) luncurkan hunian Soho Flex/Space Lippo

Adapun angka produksi jarum suntik dari INAF yang dikatakan Wiku beberapa waktu lalu merupakan proyeksi. "Mengenai hal itu, masih dalam tahap finalisasi dan berupa proyeksi. Jika sudah final maka akan segera disampaikan langsung kepada publik," kata Wiku kepada Kontan.co.id. 

Kendati informasi dari Indofarma belum terang, emiten distributor alat kesehatan Itama Ranoraya sudah terang-terangan dengan kontrak supply jarum suntik ke pemerintah untuk kebutuhan vaksinasi Covid-19. 

Itama Ranoraya mendapatkan order untuk pengadaan jarum suntik Auto Disable Syringe (ADS) dari pemerintah. Pada tanggal 27 November 2020 IRRA telah melakukan penandatanganan kontrak Sales and Purchase Agreement (SPA) sebanyak 111 juta unit jarum suntik ADS.

“Pada 27 November 2020, kami telah melakukan penandatanganan berupa penyediaan 111 juta pieces jarum suntik ADS berukuran 0,5 ml dengan Kementerian Kesehatan. Dan pengadaan tersebut untuk persiapan program vaksin Covid-19 Pemerintah," kata Direktur Utama Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif, Minggu (29/11). 

Direktur Pemasaran dan Penjualan IRRA Hendry Herman mengungkapkan, saat ini penggunaan jarum suntik ADS di Indonesia masih berkisar 20% dan 80% masih berupa syringe konvensional. Adapun di pasar ADS IRRA memiliki market share mencapai 70%. Dengan adanya program WHO tersebut menjadi pertumbuhan bagi produk ADS tidak hanya di Indonesia namun global.

Baca Juga: Elang Mahkota Teknologi (EMTK) resmi akuisisi saham Sarana Meditama Metropolitan

“Jadi sebelum adanya pandemi Covid-19, kami meyakini permintaan jarum suntik ADS akan terus meningkat dengan adanya program WHO tersebut. Dan tahun ini terjadi Pandemi Covid-19, yang diikuti program vaksin Covid-19 secara global termasuk Indonesia, sehingga pemakaian jarum suntik untuk tahun depan akan meningkat atau terjadi windfall untuk permintaan jarum suntik vaksin Covid-19," kata Hendry.

Maka dari itu, Hendry menegaskan, perlu percepatan produksi untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut.

Sebagai informasi, pada semester I 2021 produksi Oneject dapat mencapai 600 juta pieces jarum suntik/tahun dan pada akhir semester II produksi dapat mencapai 1,2 miliar/tahun. Target tersebut jauh lebih cepat dibandingkan rencana semula dimana kapasitas 1,2 miliar/tahun baru akan di capai di tahun 2024. 

Direktur Itama Ranoraya, Pratoto Raharjo menjelaskan tahun depan, belanja kesehatan khususnya pemerintah akan meningkat signifikan dari program pengadaan vaksin Covid-19. "Tentu ini akan berimbas bagi IRRA, jadi tahun depan selain dari pertumbuhan permintaan dari organik juga ada tambahan anorganik (windfall). Jadi kami yakin pertumbuhannya bisa di atas pertumbuhan tahun ini," kata Pratoto. 

Selanjutnya: Kinerja loyo, laba bersih Aneka Gas Industri (AGII) anjlok 59%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

×