Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya tarik industri asuransi umum di tanah air tampaknya masih cukup memikat bagi investor, terkhusus investor asing. Adapun, beberapa waktu belakangan investor-investor asing dikabarkan tengah bernegosiasi untuk menjadi pengendali di perusahaan asuransi.
Terbaru, ada PT Hanwha Life Insurance Indonesia (HLII), anak usaha dari Hanwha Life Insurance Co. Ltd yang berbasis di Korea Selatan sedang melakukan negosiasi untuk mengambil alih PT Lippo General Insurance (LPGI).
Adapun, proses pengambilalihan LPGI dilakukan melalui pembelian saham milik PT Inti Anugerah Pratama (IAP) dan PT Star Pacific Tbk (LPLI). HLII akan membeli sejumlah saham milik IAP yang mewakili 42,79% dari seluruh saham dan sejumlah saham milik LPLI yang mewakili 4,90% dari seluruh saham.
Tak hanya itu, Hanwha Life melalui Hanwha General Insurance (HGI) juga turut memberi saham dari LPGI milik LPLI yang persentasenya mencapai sebesar 14,9% dari seluruh saham yang diterbitkan oleh perseroan.
Baca Juga: Hanwha Life akan Akuisisi Lippo General Insurance
Presiden Direktur LPGI Agus Benjamin pun mengatakan bahwa dengan masuknya Hanwha Life sebagai pemegang saham diharapkan bisa memberikan banyak inovasi baru bagi kelanjutan bisnis perusahaan.
“Masuknya pemain global sebagai shareholder, diharapkan banyak inovasi dan terobosan strategis untuk mendukung pertumbuhan perseroan lebih lanjut,” ujar Agus kepada KONTAN, Selasa (5/4).
Lebih lanjut, Agus pun enggan berkomentar lebih terkait rencana bisnis yang akan dilakukan ketika Hanwha Life menjadi pengendali perusahaan. Menurutnya, masih terlalu dini mengingat proses pengambilalihan masih dalam proses perizinan ke OJK.
Sebagai informasi, sepanjang 2021, LPGI mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 43,69% yoy menjadi sekitar Rp 1,75 triliun. Sementara itu, laba yang dibukukan pun senilai Rp 98,4 miliar, atau naik 5,8% yoy.
Baca Juga: Tahun Ini, Tugu Insurance Yakin Kinerja Asuransi Energi Offshore Bakal Naik
Selain itu, Ia juga bilang bahwa pihaknya pun belum mengetahui berapa nilai transaksi dari rencana akuisisi yang dilakukan oleh Hanwha Life.
Dihubungi secara terpisah, Hanwha Life pun belum berkenan memberi komentar lanjut terkait rencana aksi tersebut. Hanya saja, dalam pengumumannya, tujuan dari rencana pengambilalihan tersebut adalah untuk mengembangkan skala bisnis asuransinya di Indonesia.
Sebelumnya, perusahaan asuransi asal Singapura Aseana Insurance Pte. Ltd juga dikabarkan sedang melakukan negosiasi untuk mengambilalih kepemilikan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) dari Mapfre Internacional SA pada awal Maret lalu.
Adapun, Aseana bakal membeli 386 juta lembar saham ABDA yang dimiliki oleh Mapfre. Jumlah tersebut setara dengan 62,33% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
Menanggapi tren akuisisi tersebut, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto pun mengatakan bahwa langkah investor untuk melirik industri asuransi di Indonesia merupakan langkah yang tepat, mengingat industri ini yang masih bisa bertumbuh.
Berdasarkan data AAUI, total aset asuransi umum masih mampu tumbuh 9,5% (year-on-year/yoy) menjadi Rp 182,70 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 166,78 triliun. Sementara itu, laba asuransi umum mencatatkan peningkatan sebesar 25,1% menjadi Rp 6,18 triliun.
Di sisi lain, aksi akuisisi juga bermanfaat bagi perusahaan asuransi itu sendiri. Menurutnya, perusahaan asuransi ke depan memang perlu memikirkan untuk meningkatkan permodalan dengan misalnya mendorong perusahaan asuransi untuk merger. “Persaingan bisnis asuransi umum sudah ketat dan butuh modal besar untuk bisa lebih berinovasi,” ungkap Bern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News