kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Bisnis Asuransi Umum di Indonesia Masih Menarik Perhatian Investor Asing


Rabu, 06 April 2022 / 05:45 WIB
Bisnis Asuransi Umum di Indonesia Masih Menarik Perhatian Investor Asing

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

Sebelumnya, perusahaan asuransi asal Singapura Aseana Insurance Pte. Ltd juga dikabarkan sedang melakukan negosiasi untuk mengambilalih kepemilikan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) dari Mapfre Internacional SA pada awal Maret lalu.

Adapun, Aseana bakal membeli 386 juta lembar saham ABDA yang dimiliki oleh Mapfre. Jumlah tersebut setara dengan 62,33% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

Menanggapi tren akuisisi tersebut, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto pun mengatakan bahwa langkah investor untuk melirik industri asuransi di Indonesia merupakan langkah yang tepat, mengingat industri ini yang masih bisa bertumbuh.

Berdasarkan data AAUI, total aset asuransi umum masih mampu tumbuh 9,5% (year-on-year/yoy) menjadi Rp 182,70 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 166,78 triliun. Sementara itu, laba asuransi umum mencatatkan peningkatan sebesar 25,1% menjadi Rp 6,18 triliun.

Di sisi lain, aksi akuisisi juga bermanfaat bagi perusahaan asuransi itu sendiri. Menurutnya, perusahaan asuransi ke depan memang perlu memikirkan untuk meningkatkan permodalan dengan misalnya mendorong perusahaan asuransi untuk merger. “Persaingan bisnis asuransi umum sudah ketat dan butuh modal besar untuk bisa lebih berinovasi,” ungkap Bern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

×