kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bikin Laut China Selatan tegang, Uni Eropa panggil perwakilan China


Senin, 26 April 2021 / 14:28 WIB
Bikin Laut China Selatan tegang, Uni Eropa panggil perwakilan China
ILUSTRASI. Kapal pendaratan amfibi Changbaishan dan Wuzhishan di bawah Komando Teater Selatan PLA membentuk formasi di perairan Laut China Selatan selama latihan tiha hari, 29 Mei hingga 3 Juni 2019.

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BRUSSEL. Uni Eropa memanggil perwakilan China pada Sabtu (24 April) karena membahayakan perdamaian di Laut China Selatan dan mendesak semua pihak untuk mematuhi keputusan pengadilan internasional tahun 2016.

Pada 2016, Arbitrase Internasiona menolak sebagian besar klaim China atas Laut China Selatan.

Uni Eropa minggu lalu merilis kebijakan baru yang bertujuan untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik guna melawan kekuatan China yang meningkat.

Sementara Filipina pada Jumat (23 April) memprotes China atas kegagalannya untuk menarik apa yang Manila sebut sebagai kapal yang "mengancam" yang diyakini diawaki oleh milisi maritim di sekitar Whitsun Reef yang disengketakan.

Baca Juga: China mengancam, Jepang gelar latihan militer gabungan dengan AS dan Prancis

"Ketegangan di Laut China Selatan, termasuk kehadiran kapal-kapal besar China baru-baru ini di Whitsun Reef, membahayakan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata seorang juru bicara Uni Eropa dalam sebuah pernyataan, Sabtu, seperti dikutip Reuters.

Uni Eropa menegaskan kembali penolakannya yang kuat terhadap "tindakan sepihak yang bisa merusak stabilitas regional dan ketertiban berbasis aturan internasional".

Mereka mendesak semua pihak untuk menyelesaikan sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional, dan menyoroti Arbitrase Internasional tahun 2016 yang telah memutuskan mendukung Filipina sambil membatalkan sebagian besar klaim China di Laut China Selatan.

Tidak menjadi alat

China menolak tuduhan Uni Eropa bahwa kapal-kapalnya di Whitsun Reef, yang oleh Beijing disebut Niu'E Jiao, telah membahayakan perdamaian dan keamanan.

Baca Juga: Lawan China, Filipina bakal kirim kapal perang ke Laut China Selatan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×