kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI pangkas proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini, bank tetap optimistis capai target


Kamis, 25 Februari 2021 / 06:10 WIB
BI pangkas proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini, bank tetap optimistis capai target

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan masih terkoreksi, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang menghantam industri sejak tahun lalu. Data Bank Indonesia (BI) per Januari 2021 menunjukkan kredit melambat ke level -1,92% secara year on year (yoy). 

Perlambatan itu melanjutkan kontraksi di akhir 2020 sebesar -2,41% yoy. Melihat kondisi itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI merevisi pertumbuhan kredit pada tahun 2021 dari semula di kisaran 7%-9% menjadi 5%-7%. 

"Sehubungan dengan itu, berbagai langkah terus diperkuat dengan sinergi kebijakan KSSK, perbankan, dan dunia usaha untuk menjaga optimisme dan mengatasi permasalahan sisi permintaan dan penawaran," terang Perry belum lama ini. 

Proyeksi itu sejatinya sedikit lebih pesimistis dibandingkan rencana bisnis bank (RBB) yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bila merujuk pada RBB di 2021, bank menarget kredit secara rata-rata bisa tumbuh 7,13% yoy. 

OJK sebelumnya juga memproyeksikan kredit masih mampu tumbuh 7,5% plus minus 1%. Optimisme itu lahir dari masih meningkatnya kredit di beberapa bank pada tahun 2020 lalu. Misalnya saja, Bank BUMN menurut catatan OJK masih tumbuh 0,63% yoy, kemudian disusul Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang tumbuh 5,22% dan bank syariah yang meningkat 9,5%. 

Baca Juga: LPS pangkas bunga penjaminan 25 bps menjadi 4,25%

Beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id masih memegang asumsi RBB sebelumnya. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya optimis kredit masih mampu tumbuh antara 6% hingga 7%. 

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, pihaknya akan fokus menyalurkan kredit ke segmen UMKM di tahun ini. 

"Segmen korporasi tidak kami tinggalkan, namun pertumbuhannya tidak akan setinggi kredit kepada UMKM," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/2). 

Ada beberapa sektor unggulan yang akan menjadi incaran BRI dalam mendorong kredit. Antara lain sektor pangan dan pertanian beserta turunannya, alat kesehatan hingga obat-obatan alias farmasi. 

Nah, khusus untuk segmen kredit korporasi Bank BRI akan menyasar proyek infrastruktur strategis nasional dan juga yang memiliki rantai pasok terhadap pertumbuhan bisnsi perseroan. 

Optimisme kredit BRI juga disebabkan oleh masih besarnya potensi segmen UMKM di Tanah Air. Menurut catatan perseroan, saat ini setidaknya terdapat 57 juta pelaku UMKM di Indonesia, dari jumlah itu sebanyak 30 juta belum mendapatkan akses pendanaan yang formal. 

"BRI akan menyiapkan ticket size kredit yang lebih kecil untuk segmen ultra mikro," ungkapnya. 

Sekadar informasi, tahun lalu bank nomor wahid ini mencatatkan kredit masih tumbuh 2,5% secara yoy menjadi Rp 880,67 miliar. Penopangnya jelas disumbang dari kredit mikro yang tumbuh 14,2% yoy menjadi Rp 351,3 triliun. 

Senada, PT Bank Mandiri Tbk juga belum berencana mengubah target pertumbuhan kredit tahun ini. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturdiha menjelaskan pihaknya masih memperkirakan pertumbuhan kredit akan positif di single digit. Tentunya dengan menekankan kualitas ekspansi kredit. 

Pada tahun 2021 ini bank berlogo pita emas tersebut memilih untuk fokus menggawangi laju rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) agar berada pada kisaran 3%-3,5%. 
"Bank Mandiri optimis bahwa prospek dan kinerja perbankan diperkirakan akan membaik pada tahun 2021 sejalan dengan ekspektasi perbaikan ekonomi," ujar Rudi. 

Optimisme kredit ini didorong juga dengan sudah digalakkannya proses vaksinasi oleh pemerintah. Termasuk sederet stimulus yang diberikan ke sektor perbankan. Adapun, untuk sektor kredit yang bakal disasar Bank Mandiri tahun ini antara lain makanan dan minuman, telekomunikasi, serta perkebunan dan pertanian. 

"Kami juga akan mendorong kredit melalui optimalisasi kekuatan serta potensi bisnis wilayah dalam menggarap sektor-sektor unggulan di masing-masing wilayah yang masih punya prospek pertumbuhan," terangnya. 

Baca Juga: Pastikan penuhi aturan permodalan sesuai batas waktu, ini upaya Bank Bumi Arta

Asal tahu saja, tahun lalu secara konsolidasi Bank Mandiri masih mampu mencetak pertumbuhan kredit 7,1% secara yoy. Meski begitu, bila dilihat secara ending balance, kredit bank bersandi saham BMRI ini tercatat -1,6% yoy dari Rp 907,5 triliun menjadi Rp 892,8 triliun. 

Bukan hanya bank besar saja, PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) juga tetap memasang target optimis tahun ini. 
Direktur Bank BWS Sadhana Priatmadja bilang pihaknya memprediksi kredit bisa naik 9% sepanjang tahun 2020. 
"Target kredit disalurkan ke sektor seperti tahun lalu," ungkapnya. 

Sadhana juga menambahkan, pihaknya akan fokus menyalurkan kredit ke sektor dan segmen yang tidak terlalu terdampak atau terganggu dengan pandemi Covid-19. 

Sebagai tambahan informasi saja, untuk lebih mendorong permintaan kredit BI telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran ketentuan kredit di sektor properti dan otomotif. 

Selain itu, BI juga akan  mempublikasikan asesmen transmisi dari suku bunga kebijakan ke suku bunga dasar kredit perbankan. Tujuan publikasi adalah untuk memperluas diseminasi informasi kepada konsumen baik korporasi maupun individu guna meningkatkan tata kelola, disiplin pasar dan kompetisi di pasar kredit perbankan, di samping memperkuat transmisi kebijakan moneter.

Selanjutnya: BI pangkas bunga, bunga deposito di sejumlah bank bakal ikut turun lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×