kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

BI masih enggan beberkan implementasi LCS dengan China


Senin, 26 Juli 2021 / 06:35 WIB
BI masih enggan beberkan implementasi LCS dengan China

Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menunggu sejak tahun 2020 lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa kini seluruh persyaratan maupun teknis operasional transaksi local currency settlement (LCS) dengan China sudah selesai.

Sebelumnya, BI dengan bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) telah menekan nota kesepahaman terkait kerja sama LCS ini pada Oktober 2020.

Dengan adanya skema kerja sama LCS ini, diharapkan mampu mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung.

Gubernur BI Perry Warjiyo masih enggan mengumumkan kapan implementasi kerja sama LCS ini. Namun, ia menegaskan, hingga saat ini, kedua bank sentral tersebut sudah menyelesaikan mekanisme operasional dan selesai menunjuk bank-bank untuk mendukung skema kerja sama ini.

Baca Juga: Ini tujuh jurus BI untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan

“Semuanya sudah. Bahkan kami sudah mulai melakukan sosialiasi LCS ini dan tentu saja melibatkan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, dengan dunia usaha juga, sehingga ini bisa mendorong untuk kegiatan investasi dan ekspor,” ujar Perry, Kamis (22/7) via video conference.

Lebih lanjut, Perry mengatakan bahwa operasionalisasi atau implementasi LCS ini juga disatukan bank sentral dengan program-program pendalaman pasar keuangan.

Program pendalaman pasar keuangan ini yang telah disampaikan oleh bank sentral dalam Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025, termasuk di Electronic Trading Platform (ETP) Multimatching dan memperluas penggunaan repo berlandaskan SBN dan sekuritas.



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×