kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Berkat kerja sama dengan BP Tapera, target pasar KPR BTN kian gemuk


Jumat, 21 Mei 2021 / 10:15 WIB
Berkat kerja sama dengan BP Tapera, target pasar KPR BTN kian gemuk

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk mendapatkan potensi pasar baru dalam penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Bank pelat merah ini telah resmi bermitra dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebagai bank penyalur KPR kepada penerima manfaat Tapera. 

BP Tapera, BTN dan Perum Perumnas telah meneken proyek inisiasi penyaluran Pembiayaan Tabungan Perumahan Rakyat pada Kamis (20/5). Dalam proyek inisiasi ini ditargetkan pembelian 11.000 unit rumah dengan KPR Tapera.

KPR Tapera menawarkan tiga skema pembiayaan sesuai kelompok penghasilan. Untuk kelompok Penghasilan I dengan penghasilan di bawah Rp 4 juta akan mendapatkan suku bunga KPR sebesar 5% fixed rate dengan tenor sampai dengan 30 tahun. 

Baca Juga: Seiring program PEN, Bank Mandiri bakal dorong penyaluran KUR sepanjang tahun 2021

Pada kelompok penghasilan II dengan penghasilan berkisar Rp 4 juta-Rp 6 juta dikenakan bunga KPR 6% fixed rate dengan tenor sampai dengan 20 tahun. Kemudian, untuk kelompok penghasilan III dengan penghasilan Rp 6 juta-Rp 8 juta dapat mengakses KPR dengan bunga 7% fixed rate dengan tenor sampai dengan 20 tahun. 

Untuk dapat mengakses KPR Tapera, masyarakat diwajibkan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan untuk mendapatkan Pembiayaan Tapera seperti Peserta masuk ke dalam golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), belum memiliki rumah dan menjadi peserta Tapera aktif dan lancar membayar simpanan peserta selama 12 bulan. 

Adapun harga rumah yang dapat dimiliki peserta aktif Tapera beragam mulai dari Rp 112 juta hingga Rp 292 juta.  

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengapresiasi inisiatif BP Tapera dalam menggandeng perusahaan milik negara yang fokus di sektor perumahan untuk mewujudkan mimpi besar memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia. 

“Kami berkomitmen terus membantu BP Tapera untuk mewujudkan mimpi masyarakat Indonesia memiliki rumah yang layak huni. Selain penyaluran KPR Tapera, Bank BTN siap berinovasi untuk terus berkolaborasi dengan BP Tapera untuk mempercepat pemilikan rumah impian bagi masyarakat Indonesia,” ujar Haru dalam keterangan resminya, Kamis (20/5).

Baca Juga: Wah, peserta Tapera sudah bisa mulai mengajukan KPR dengan bunga mulai dari 5%

Pasar KPR Tapera ini juga menjadikan BTN optimis bisa mencapai target pertumbuhan kredit 7% tahun ini. Pada kuartal I 2021, perseroan berhasil mencapatakan kredit tumbuh 3,19% menjadi Rp 261,34 triliun. 

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 9,04% yoy menjadi Rp 122,96 triliun. KPR non subsidi juga sudah mulai tumbuh positif sebesar 0,25 jadi Rp 80,15 triliun setelah kontraksi tahun lalu. Secara keseluruhan, kredit di segmen perumahan tumbuh 3,23% yoy.

Kemudian, pada kredit di segmen non-perumahan tercatat tumbuh 2,87% yoy menjadi Rp24,76 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43% yoy dan 7,44% yoy.

Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar sebelumnya mengatakan, ruang untuk tumbuh 7% masih ada yang berasal dari tiga sumber.

Baca Juga: Bank Mandiri akan luncurkan layanan paylater pada kuartal IV 2021

Selain dari Kemitraan dengan BP Tapera, BTN akan melakukan kemitraan strategis dengan TNI Angkatan Darat (AD) untuk menyediakan hunian bagi para prajurit negara. Lewat kerjasama tersebut, ada potensi penyaluran KPR 10.000 unit setiap tahunnya.

Ketiga, potensi dari kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Keduanya sudah melakukan penjajakan kerjasama program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) untuk peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) untuk memudahkan kepemilikan rumah bagi peserta pekerja sejak tahun lalu. 

Keempat, potensi dari subsidi pemerintah karena anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini naik. BTN telah mendapatkan kuota awal sebesar 81.000 unit dan telah direalisasikan sebanyak 32.000 hingga saat ini. 

Selanjutnya: Bank Banten bakal akselerasi perbaikan kinerja dan transformasi digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×