Sumber: Bloomberg | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Gilead telah mempertanyakan hasil uji coba WHO dan mengatakan, badan tersebut masih belum merilis data kunci untuk memungkinkan perusahaan atau orang lain mengevaluasi keabsahan hasil sementara.
Produsen obat asal AS ini tetap berpegang pada berbagai penelitian yang diterbitkan dalam jurnal peer-review, yang menunjukkan remdesivir, juga dikenal dengan nama mereknya, Veklury, bermanfaat melawan virus dan mempercepat waktu pemulihan.
"Kami kecewa pada pedoman WHO yang nampaknya mengabaikan bukti nyata pada saat kasus meningkat secara dramatis di seluruh dunia dan dokter mengandalkan Veklury sebagai pengobatan antivirus pertama dan satu-satunya yang disetujui untuk pasien dengan Covid-19 di sekitar 50 negara," ungkap Gilead dalam pernyataannya, seperti dilansir Bloomberg.
Selanjutnya: Penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dapat dimulai sebelum Natal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News