Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Pemerintah Belanda mengusulkan jam malam nasional pertama sejak Perang Dunia II serta larangan penerbangan dari Afrika Selatan dan Inggris. Ini jadi langkah terberatnya untuk membatasi penyebaran mutasi virus corona baru di negeri kincir angin.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan, jam malam harus mendapat persetujuan parlemen, yang akan memperdebatkan langkah-langkah melawan virus corona pada Kamis (21/1).
Larangan penerbangan, yang menurut Rutte juga akan berlaku untuk semua negara Amerika Selatan, akan berlaku mulai Sabtu (23/1). Sementara jam malam rencananya mulai berlaku akhir pekan ini.
"Ini adalah tindakan yang sangat sulit, tetapi kami berada di persimpangan jalan," kata Rutte dalam konferensi pers yang disiarkan langsung televisi, Rabu (20/1), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Beijing kunci Distrik Daxing berpenduduk 1,6 juta orang, cegah corona meluas
"Varian (baru virus corona) Inggris tidak memberi kita alternatif," ujarnya.
Pelanggar jam malam kena denda
Jam malam memungkinkan hanya orang-orang dengan kebutuhan mendesak untuk meninggalkan rumah mereka antara jam 8:30 malam dan 4:30 pagi waktu setempat, Rutte menjelaskan.
Pengecualian termasuk keadaan darurat medis, orang yang perlu berada di luar ruangan untuk melakukan pekerjaan penting, dan membawa hewan peliharaan dengan tali kekang. Pelanggar bisa kena denda 95 euro.
“Ini sulit dan terasa seolah-olah semakin sulit. Namun, justru itulah mengapa penting bagi kita untuk tidak hanya melihat batasan saat ini, tetapi juga bagaimana jika kita mengambil langkah yang bijaksana sekarang, kita akan dapat melonggarkan batasan lebih cepat,” ungkap Rutte.
Baca Juga: Ini 11 wilayah di China dengan puluhan juta penduduk yang terapkan penguncian corona
Sekolah dan toko non-esensial telah tutup sejak pertengahan Desember, menyusul penutupan bar dan restoran dua bulan sebelumnya.
Penguncian ini akan tetap berlaku hingga setidaknya 9 Februari, menurut Rutte pekan lalu.
Infeksi virus corona di Belanda terus menurun dalam tiga minggu terakhir. Tetapi, otoritas kesehatan menyatakan, varian baru akan menyebabkan lonjakan anyar pada bulan depan jika tindakan jarak sosial tidak diperketat.
Pemerintah Belanda saat ini berstatus caretaker, karena Rutte pada Jumat (15/1) pekan lalu mengajukan pengunduran diri kepada Raja Willem-Alexander, menyusul laporan yang memberatkan tentang penanganan subsidi pengasuhan anak di kabinetnya.
Tapi, Rutte mengatakan, dia akan tetap mengambil keputusan tentang kebijakan Covid-19 sampai pemerintahan baru terbentuk setelah pemilihan 17 Maret, mencari dukungan luas untuk tindakan dari koalisi dan partai oposisi.
Selanjutnya: Angka kematian tembus 400.000, AS masih menjadi negara paling terpukul akibat corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News