Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami dampak pandemi Covid-19 cukup berat. Namun, sektor ini masih jadi tulang punggung penyaluran kredit perbankan tahun lalu karena pulih lebih cepat sejalan dengan stimulus-stimulus yang diberikan pemerintah.
Sejumlah bank berupaya untuk terus mendorong pertumbuhan kredit di segmen UMKM ini. Salah satunya adalah PT Bank Mandiri Tbk. Per Januari 2021, bank ini mencatatkan kredit UMKM Rp 88,2 triliun atau menduduki 11,9% dari total kredit perseroan secara bank only.
Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, porsi kredit UMKM tersebut mengalami sedikit kenaikan dari posisi Desember 2020 sebesar 11,8%. "Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi berbasis kerakyatan melalui pembiayaan segmen UMKM mengingat segmen tersebut sebagai salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia," katanya pada KONTAN, Rabu (24/3).
Baca Juga: BI: Pengembangan pasar sekuritisasi aset perlu dilakukan
Tahun ini, Bank Mandiri memproyeksikan penyaluran kredit di segmen UMKM tumbuh single digit atas. Pencapaian itu salah satunya dilakukan lewat pengembangan Mandiri Pintar yakni aplikasi digital untuk kredit UMKM yang memberikan kemudahan proses pengajuan kredit secara instan.
Sementara BNI melihat dampak pandemi Covid-19 terhadap para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tanah air cukup signifikan. Namun, bank berupaya untuk terus mendorong pencairan kredit seoptimal mungkin ke segmen tersebut.
Mucharom Sekretaris Perusahaan BNI mengatakan, pencairan kredit segmen kecil pada dua bulan pertama 2021 menunjukkan pergerakan positif. Total portofolio kredit segmen kecil ini mencapai Rp 85,32 triliun atau tumbuh 12,9% secara year on year (YoY).
"Pencairan kredit segmen kecil ini terutama didominasi oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 7,8% YoY dibandingkan Januari – Februari 2020," ungkapnya.
Baca Juga: Restrukturisasi pembiayaan oleh multifinance sudah capai Rp 193,5 triliun
Porsi kredit kecil BNI per akhir Februari mencapai 18,6% dari total kredit perseroan. Mucharom bilang, UKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan BNI siap mendampingi UKM untuk melalui masa sulit ini.
BNI telah menyiapkan beberapa strategi untuk memperkuat daya tahan UKM. Strategi pertama, fase mitigasi dampak pandemi bagi debitur UKM. Tahun lalu, BNI memberikan stimulus relaksasi restrukturisasi kredit kepada 113 ribu debitur UKM.
Kedua, fase adaptasi digital. BNI memberikan bantuan dengan mendorong UKM bertransformasi ke arah digital. Ketiga, fase pemulihan giat UKM bagi calon debitur UKM BNI. Ini dilakukan dengan memberi bantuan dukungan tambahan modal kerja kepada lebih dari 240 ribu UKM di Indonesia pada tahun 2020.
Tak hanya itu, tahun 2020 lalu sejalan dengan kebijakan pemerintah, BNI telah memberikan bantuan subsidi bunga kepada mitra usaha terdampak Covid-19 senilai Rp1,05 triliun kepada 305 ribu debitur. Kemudian, melakukan penjaminan kredit Program PEN (Kredit Non KUR) kepada 2.553 debitur dengan pembiayaan kredit sebesar Rp 3,034 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga terus berkomitmen untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, bank ini tidak menetapkan target komposisi kredit UMKM yang ingin dikejarnya tahun ini. "Sementara sepanjang tahun 2020, kredit komersial dan UKM BCA menurun 7,9% YoY menjadi Rp186,8 triliun," kata Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA.
Vera mengatakan, dukungan BCA terhadap UMKM Indonesia salah satunya diimplementasikan dengan gerakan "Bangga Lokal" yang sejalan dengan program pemerintah yakni gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Baca Juga: OJK dorong transformasi digital untuk perluas jangkauan jasa keuangan
Program Bangga Lokal telah menghimpun ratusan merchant yang terdiri dari merchant kesehatan & kecantikan, fashion, makanan & minuman serta hobi & aktivitas. Masyarakat dapat mengakses informasi Bangga Lokal pada https://www.bca.co.id/banggalokal.
BCA melakukan pendampingan UMKM dengan cara membantu mengkurasi produk-produk UKM sehingga dapat diangkat melalui program promosi dan komunikasi, sehingga dapat meningkatkan awareness dan penjualan, membantu proses persiapan UMKM untuk onboarding dalam e-commerce maupun platform penjualan berbasis digital yang memudahkan konsumen mengakses produk mereka, serta membantu proses pengembangan bisnis melalui fasilitas kredit.
Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit UMKM per Januari 2021 mencapai Rp 1.006,5 triliun atau 18,6% terhadap total kredit perbankan sebesar Rp 5.399,1 triliun.Komposisi tersebut tidak berubah dari akhir 2020.
Selanjutnya: UUS Maybank Indonesia lanjutkan penambahan kantor cabang tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News