kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini siasat fintech lending menjaga TKB90 100% pada tahun ini


Rabu, 03 Maret 2021 / 10:45 WIB
Begini siasat fintech lending menjaga TKB90 100% pada tahun ini

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain peer to peer lending mengaku terus memperhatikan keamanan pemodal dalam berinvestasi dengan selalu menjaga kualitas kredit yang disalurkan agar tepat sasaran. 

Mereka juga memiliki skema untuk memitigasi risiko kredit macet para peminjam dana (borrower). Hal ini dapat dilihat dengan tingkat keberhasilan bayar dalam tempo 90 hari (TKB90) 100% atau resiko gagal bayar (NPL) 0%.  

Untuk menjaga tingkat kesehatan pinjaman ini, CEO & Co Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, Akseleran terus berupaya menjaga kualitas pinjaman dengan menerapkan penilaian kredit yang prudent dan berfokus kepada cashflow calon peminjam (borrower).

Baca Juga: Menurut riset Neurosensum, ShopeePay, OVO, DANA paling banyak digunakan

Sebagai antisipasi lainnya di masa pandemi, Akseleran menjadikan produk invoice financing sebagai yang mayoritas sebesar 60% dibandingkan pre-invoice financing sebesar 40%.

"Dengan demikian, diharapkan dapat menekan total NPL Akseleran tetap berada di bawah 1% di akhir tahun 2021. Selain itu saat ini hampir seluruh pinjaman di Akseleran diproteksi dengan asuransi kredit yang melindungi sampai dengan 90% pokok pinjaman," ujar Ivan kepada kontan.co.id, Selasa (2/3).

Sepanjang Januari 2021, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 105 miliar. Sementara sepanjang tahun 2020 lalu, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 960 miliar atau tumbuh 35% dibandingkan realisasi yang sama di akhir tahun 2019. 

Secara kumulatif, hingga akhir Desember 2020, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 1,85 triliun dengan total NPL berada di angka 0,18%.

Sampai dengan akhir tahun 2021, Akseleran menargetkan total penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp 2 triliun atau naik 2x lipat dibandingkan realisasi di akhir 2020. Di sisi lain, pihaknya juga tetap melihat perkembangan ekonomi Indonesia di tengah pandemi.

Baca Juga: Gandeng PFI Mega Life, Grab Financial Group rilis asuransi penyakit kritis

"Namun, seiring dengan sudah berjalannya vaksinasi tahap kedua tampaknya kondisi perekonomian berangsur-angsur semakin membaik dan ini memberikan harapan besar bagi tumbuhnya dunia usaha di Indonesia. Dan Akseleran sebagai platform fintech P2P lending yang sudah berizin di OJK tetap berkomitmen untuk selalu mendukung pertumbuhan bisnis UMKM," jelasnya.

Ivan menyebut, sejauh ini, Akseleran terus menyasar ke berbagai sektor bisnis usaha. Dengan penyaluran pinjaman usaha dari Rp 200 juta hingga Rp 2 miliar, sektor-sektor usaha yang pihaknya fasilitasi terutama konstruksi, infrastruktur, energi, kelistrikan, pertambangan, minyak dan gas serta ada banyak dari ritel maupun essential goods supply chain.

PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas juga memiliki skema untuk memitigasi risiko kredit macet para peminjam dana (borrower). Direktur Utama Danamas Dani Lihardja menyebut, salah satunya keleluasaan dalam penyaluran pinjaman modal kerja berbentuk aset kepada para borrower yang masih merintis usaha.

Dani menjelaskan bahwa NPL di Akseleran relatif terkontrol. Karena peminjam tidak menerima uang secara langsung. Tetapi menerima barang yg akan dijual. Seperti agen atau counter pulsa. Ketika meminjam yg diterima adalah saldo pulsanya.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×