Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Tak sampai di situ, pada kuartal keempat 2021 ini, pemegang saham pengendali juga berencana menyuntikkan modal senilai Rp 1 triliun sehingga modal inti menjadi Rp 3,4 triliun.
“Pada tahun 2023, pemegang saham pengendali direncanakan akan kembali menyetorkan modal sebesar Rp 2 triliun. Guna memperkuat permodalan perseroan pada 2023 dengan mekanisme rights issue, sehingga total modal inti perseroan sebesar Rp 5,4 triliun dan sudah memenuhi persyaratan menjadi bank BUKU 3,” tulis Vera dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga: Pembiayaan multifinance melalui platform digital masih minim
Seiring dengan itu, bank tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan strategi bisnis. Bahkan, perusahaan dengan jelas menyatakan tidak memiliki rencana untuk masuk dalam bank digital.
“Tidak ada rencana penggabungan usaha atau pengambilalihan saham perseroan oleh pihak lain. Juga tidak ada unicorn yang berencana melakukan akuisisi atas saham perseroan. Perseroan juga berkomitmen untuk tetap tercatat dalam BEI,” tambah Vera.
IBK Bank juga berkomitmen untuk memenuhi ketentuan V.1 Peraturan Bursa No 1-A terkait free float. Oleh sebab itu, perseroan akan segera melakukan penawaran umum terbatas III atau rights issue. Rencananya, bank akan menawarkan 7,5% sahamnya kepada publik.
Selanjutnya: Berganti nama, Penjaminan Kredit Sumsel kantongi izin OJK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News