kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Begini progres aturan soal bank digital


Selasa, 30 Maret 2021 / 06:15 WIB
Begini progres aturan soal bank digital

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Digitalisasi memang sudah jadi keniscayaan bagi perbankan saat ini untuk bisa melayani kebutuhan nasabah yang semakin menginginkan kecepatan dan kemudahan. Inilah yang mendorong bank bank berlomba-lomba melakukan konversi menjadi bank digital atau ada memiliki melakukan digitalisasi layanan. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) salah satu yang memilih mendigitalisasi layanan ketimbang mendirikan anak usaha khusus sebagai bank digital.  Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan, langkah yang dipilih BNI sudah dilakukan lewat kajian terhadap pengalaman-pengalaman bank digital yang ada di dunia. 

Menurutnya, membangun bank digital yang baru membutuhkan usaha yang lebih berat dibandingkan mendigitalisasi layanan. Tantangan bank digital baru adalah bagaimana mencari nasabah mulai dari nol dan itu akan sulit jika tidak memiliki ekosistem. 

Baca Juga: Porsi kredit UMKM Bank OCBC NISP baru sekitar 16%

"Kita melihat digital platform yang memulai dari nol sangat susah meng-grab custumer. Mereka yang berhasil sukses seperti Tencent buka Webank dan Alibaba lewat Ant, itu karena mereka menempelkan layanan banknya ke ekosistem atau customer based yang sudah ada," jelas dia.

Sementara BNI sebagai bank konvensional sudah memiliki custumer based yang besar dengan jumlah mencapai 50 juta lebih. Sehingga perseroan memilih melakukan digitalisasi layanan secara perlahan dengan fokus menjaga jaringan nasabah yang sudah ada.

Ia mengatakan BNI telah membangun platform digital dengan mentransformasikan mobile banking menjadi digital banking mengikuti selera pasar. Di samping itu, layanan bankin BNI juga sudah  terkoneksi dengan ekosistem digital.  

Perseroan memiliki 260 fitur pada layanan API yang telah terhubung dengan 3.000 partner. "Kalau kami bikin bank digital baru, bisa overlaping dengan konvensional. Jadi kami memilih melakukan digitalisasi layanan dan produk bertahap dan semampu kami," pungkasnya.

Selanjutnya: BPJS Kesehatan gandeng WeCare untuk optimalkan program crowdfunding

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

×