Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten makanan ringan, PT Siantar Top Tbk (STTP) membidik pertumbuhan penjualan hingga dua digit di tahun ini. Torehan ciamik yang diraih perseroan tahun lalu, membuat manajemen yakin dapat merealisasikan targetnya bisnisnya dengan baik di penghujung tahun 2021 nanti.
"Kita memprediksikan dan upayakan dua digit, itu yang kita pasang. Tapi kan kalau kita lihat di kuartal I-2021 ini sih tidak sampai dua digit (pertumbuhannya) tapi tetap tumbuh. Jadi kita pasang targetnya itu di dua digit, kita berupaya mencapai ke situ," ungkap Direktur Siantar Top, Armin saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/6).
Sebagai gambaran, STTP berhasil meraih kinerja yang ciamik di tahun lalu. Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan neto STTP di tahun 2020 tercatat Rp 3,84 triliun. Angka itu naik 9,50% yoy dari penjualan neto tahun 2019 senilai Rp 3,51 triliun. Laba bersih perusahaan pun melonjak 30,23% yoy menjadi Rp 628,56 miliar di tahun 2020.
Baca Juga: DCI Indonesia (DCII) bukukan kenaikan pendapatan sebesar 25% pada kuartal I
Armin berujar, kinerja di tahun lalu, utamanya ditopang oleh pertumbuhan pada penjualan lokal. Yang mana mengalami pertumbuhan sebanyak 10,26% yoy menjadi Rp 3,53 triliun dari semula Rp 3,20 triliun di tahun 2019.
"Yang mendongkrak sales itu, lokal kita tumbuh, itu cukup lumayan lah. Ekspor tumbuh juga tapi nggak tinggi, itu disebabkan karena kan kapal itu bermasalah waktu itu. Tapi yang lokal kita cukup bagus di pasaran," ujarnya.
Berbagai strategi pun dicanangkan oleh manajemen STTP untuk dapat mempertahankan kinerjanya di tengah gempuran pandemi Covid-19. Salah satunya dengan konsisten 'menaikkan kelas' produk-produk yang dimiliki. Sebagai gambaran, suatu produk STTP yang semula dihargai Rp 500 per bungkus dinaikkan kelasnya menjadi Rp 1.000 per bungkus.
Selain itu, STTP juga fokus melakukan peningkatan terhadap jangkauan distribusi produk, dengan gencar mendistribusikan produk-produk mereka ke segmen pasar yang lebih luas dan juga ke titik-titik distribusi yang lebih dalam serta merata. "Terus produk-produk kita itu lebih kita dekatkan ke depo-depo kita," tambah dia.
Baca Juga: Kinerja Buana Lintas Lautan (BULL) tahun lalu melesat, ini pendorongnya
Kondisi pandemi yang masih berlangsung di Indonesia maupun global, membuat STTP tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan bisnis di tahun ini. Armin berujar, pihaknya akan tetap berupaya mendongkrak penjualan di tahun 2021 dengan strategi-strategi yang telah dijalani selama ini.
Untuk memuluskan target bisnisnya tersebut, STTP mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 450 miliar. Dana yang berasal dari kas internal perusahaan, terang Armin, rencananya akan digunakan untuk perluasan usaha sebesar Rp 100 miliar, entitas anak usaha Rp 100 miliar, pelunasan hutang obligasi senilai Rp 200 miliar, dan Rp 50 miliar sisanya untuk pembagian dividen.
"Itu yg kita rencanakan, tapi kita juga masih lihat situasi, mungkin juga bisa kita rubah nanti," sambungnya.
Baca Juga: Jadi perusahaan supply chain, Zebra Nusantara (ZBRA) akan ditopang DNR Corporation
Sekedar informasi, sebagai emiten makanan ringan, STTP memproduksi berbagai snack atau camilan yang meliputi produk noodle snack, biskuit dan wafer, juga snack lainnya. Hingga kini, sejumlah produk STTP sudah terjun ke pasar ekspor mulai dari China, Vietman, Taiwan, hingga Korea.
Hingga saat ini, STTP belum merilis secara resmi laporan keuangan kuartal I-2021. Namun menurut Armin, kinerja di kuartal pertama tahun ini terbilang cukup memuaskan, sebab masih menorehkan pertumbuhan dibandingkan realisasi di kuartal I-2020.
"Kalau bisnis kita lihat sampai kuartal I-2021 year on year dibanding tahun 2020 kita masih tumbuh kok. Memang kan waktu itu Januari-Maret tahun lalu belum pandemi, pandemi itu baru mulai di Maret 2020, tapi kita lihat di kuartal I-2021 ini kita juga tumbuh," pungkasnya.
Selanjutnya: Kinerja mantap, laba bersih Siantar Top (STTP) melonjak 30% di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News