Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
Untuk memuluskan target bisnisnya tersebut, STTP mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 450 miliar. Dana yang berasal dari kas internal perusahaan, terang Armin, rencananya akan digunakan untuk perluasan usaha sebesar Rp 100 miliar, entitas anak usaha Rp 100 miliar, pelunasan hutang obligasi senilai Rp 200 miliar, dan Rp 50 miliar sisanya untuk pembagian dividen.
"Itu yg kita rencanakan, tapi kita juga masih lihat situasi, mungkin juga bisa kita rubah nanti," sambungnya.
Baca Juga: Jadi perusahaan supply chain, Zebra Nusantara (ZBRA) akan ditopang DNR Corporation
Sekedar informasi, sebagai emiten makanan ringan, STTP memproduksi berbagai snack atau camilan yang meliputi produk noodle snack, biskuit dan wafer, juga snack lainnya. Hingga kini, sejumlah produk STTP sudah terjun ke pasar ekspor mulai dari China, Vietman, Taiwan, hingga Korea.
Hingga saat ini, STTP belum merilis secara resmi laporan keuangan kuartal I-2021. Namun menurut Armin, kinerja di kuartal pertama tahun ini terbilang cukup memuaskan, sebab masih menorehkan pertumbuhan dibandingkan realisasi di kuartal I-2020.
"Kalau bisnis kita lihat sampai kuartal I-2021 year on year dibanding tahun 2020 kita masih tumbuh kok. Memang kan waktu itu Januari-Maret tahun lalu belum pandemi, pandemi itu baru mulai di Maret 2020, tapi kita lihat di kuartal I-2021 ini kita juga tumbuh," pungkasnya.
Selanjutnya: Kinerja mantap, laba bersih Siantar Top (STTP) melonjak 30% di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News