Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) mencatatkan peningkatan DPK per November 2020, namun rasio CASA-nya turun ke 24,12% dari 35,6% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Business Support Bank Woori Sadhana Priatmadja menjelaskan, dana murah perseroan masih didominasi giro. Sementara pada bulan November terjadi penarikan giro yang cukup besar oleh perusahaan untuk bertransaksi sehingga porsi CASA menurun.
Tahun ini, BWS menargetkan komposisi CASA sekitar 38%. Sadhana bilang, pihaknya akan berupaya mendorong porsi tabungan ke depan. Untuk mencapai itu, BWS sudah menerbitkan tabungan cerdas dengan target market kaum melenial dengan fitur produk elektronik /digital.
Selain itu, BWS juga telah menyederhanakan proses transaksi-transaksi mobile banking tanpa mengurangi risiko operasional agar nasabah lebih mudah bertransaksi dan mengimplementasikan customer on board (COB) yang dipergunakan marketing officer agar proses pembukaan rekening bisa dilakukan di tempat nasabah tanpa harus ke kantor bank.
Baca Juga: Bank Tabungan Negara (BBTN) catat lonjakan penyaluran KPR subsidi di semester II 2020
PT Bank Oke Indonesia Tbk akan mengoptimalkan mobile banking dan internet banking yang sudah dimiliki saat ini agar memudahkan nasabah melakukan transaksi. Dengan begitu, jumlah dana murah diharapkan bisa terus meningkat.
Porsi dana murah bank ini per Desember 2020 tercatat sebesar 20%, turun dari tahun sebelumnya dengan porsi 22,4%. "Naik turunnya CASA karena banyak client yang memakai rekening tabungan sebagai rekening transactional bisnis," kata Wakil Direktur Utama Bank Oke Indonesia Hendra Lie.
Meskipun porsi CASA turun, Bank Oke masih berhasil menurunkan biaya dana ke level 6,08% tahun lalu dari 6,53% pada tahun 2019. Tahun ini, perseroan akan menjaga CASA di kisaran 20% tahun ini.
Selanjutnya: Sebanyak 27 bank swasta nasional masih memiliki modal inti di bawah Rp 2 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News