Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi
Saat ini BCA Syariah juga melihat potensi pembiayaan ke sektor yang juga masih potensial seperti kesehatan, farmasi, perkebunan, makanan dan minuman, transportasi logistik, multifinance, dan rental mobil seperti truk.
“Kita akan mencoba tumbuh dengan berkualitas, semua portofolio baik di komersial, UMKM, maupun di konsumer. Antara lain kita juga bersinergi dengan induk, yaitu dengan BCA. Untuk ke konsumer kami akan coba ikut di BCA Expo pada September 2021 untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) yang dilaksanakan secara daring bekerjasama dengan developer dan dealers, tentunya dengan margin atau rate yang kompetitif,” tambah Ricky.
Untuk sektor komersial, Ricky menjelaskan bahwa pihaknya akan berusaha untuk terus menekan cost of fund (COF), di mana saat ini dana murah BCA Syariah masih ada di kisaran 30% dan sisanya masih berupa deposito. “Kita akan berusaha terus untuk menekan deposito supaya beralih ke CASA, supaya COF kita rendah agar kita bisa memberikan pembiayaan ke nasabah-nasabah tier satu juga,” ujarnya.
BCA Syariah juga tengah mengupayakan meningkatkan kredit UMKM untuk ke rasio di atas 20%, dan beberapa kreditur diarahkan ke Plasma Kebun.
“Jadi kita salurkan ke koperasi, tapi ke plasmanya yaitu ke petaninya. Jika kerjasama dengan induk BCA mungkin akan diberikan ke intinya, seperti ke pemilik kebun atau pabrik. Di BCA Syariah akan mengarah ke petaninya. Juga kerjasama dengan beberapa debitur besar kita yang memiliki distributor, atau supplier financing termasuk toko-toko kecil itu juga akan kami tingkatkan,” tutup Ricky.
Selanjutnya: Moxa gandeng Bank Permata luncurkan layanan pembukaan tabungan Permata Moxaku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News