kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aspermigas berharap harga minyak bisa stabil di atas US$ 60 per barel tahun ini


Senin, 25 Januari 2021 / 11:05 WIB
Aspermigas berharap harga minyak bisa stabil di atas US$ 60 per barel tahun ini

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id, Harga minyak mentah sempat ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu di tengah ekspektasi bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memberikan stimulus besar. Hal ini dianggap dapat mengangkat permintaan bahan bakar dan memberlakukan kebijakan yang dapat memperketat pasokan minyak mentah.

Tengah pekan lalu, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2021 ditutup di level US$ 56,08 per barel, naik 18 sen. Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2021 juga menguat 26 sen menjadi US$ 53,24 per barel. 

Namun, penguatan harga itu tak bertahan lama. Pada Jum'at (22/1), harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2021 turun 47 sen, atau 0,9% menjadi US$ 52,66 per barel.

Harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2021 melemah 45 sen, atau 0,8% ke level US$ 55,65 per barel. Harga minyak mentah melemah di tengah kekhawatiran pembatasan pandemi baru di China yang akan mengekang permintaan bahan bakar dari importir minyak terbesar dunia itu.

Adapun merujuk data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Produksi minyak siap jual (lifting) nasional pada tahun 2020 lalu sebesar 707 MBOPD, sedangkan lifting gas bumi sebanyak 975 MBOEPD. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada tahun lalu sebesar US$ 40,39 per barrel.

Pada tahun 2021, lifting minyak ditargetkan sebanyak 705 MBOPD. Lalu, lifting gas ditarget 1.007 MBOEPD. Rata-rata ICP pada tahun ini diproyeksikan sebesar US$ 45 per barrel.

Selanjutnya: Dampak Ekonomi Pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×