kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Aspek perlindungan nasabah menjadi sangat penting dalam pelayanan digital perbankan


Sabtu, 28 Agustus 2021 / 13:05 WIB
Aspek perlindungan nasabah menjadi sangat penting dalam pelayanan digital perbankan

Reporter: Amanda Christabel | Editor: Handoyo .

Heru menjelaskan, salah satu kunci keberhasilan dari konsep bank digital adalah kemampuan bank untuk terkoneksi dengan ekosistem bisnisnya seperti dalam bentuk kolaborasi, baik melalui konglomerasi dengan anak perusahaan atau perusahaan lain milik pemegang sahamnya.

“Tanpa kolaborasi dan konektivitas, bank-bank yang stand-alone ini pasti tidak akan bisa sustain ke depannya. Karena salah satu kunci atau syarat bank bisa sukses adalah terkoneksi dan berkolaborasi dengan pihak ketiga,” ujarnya menambahkan.

OJK juga akan mendorong bank dengan ekosistemnya, tetapi OJK juga akan memberikan rambu-rambu terkait hal ini. “Bisa dalam bentuk persiapan bank itu bertransformasi menjadi bank digital. Mulai dari data, cyber security, dan institusinya juga kita akan atur,” katanya.

Menurut Heru, yang menjadi penting adalah supaya bank yang sudah terkoneksi, atau yang akan menjadi superapp, yaitu rambu-rambu mengenai prudential banking-nya. Walaupun bank terkoneksi dengan konglomerasi, aspek prudential dari bank tidak boleh lepas.

“Ini menjadi suatu keniscayaan yang tidak bisa dicegah, karena tanpa ada koneksi dan kolaborasi maka tidak akan sustain. Yang terpenting adalah OJK menjaga bank tetap prudent, tapi tidak bisa membatasi bank dalam melakukan inovasi yang tujuannya agar bisa melayani masyarakat dengan efisien dan berkontribusi bagi ekonomi nasional,” paparnya.

Heru menjelaskan, OJK akan terus mendorong bank bertransformasi menjadi digital dan mendorong digitalisasi, karena tanpa itu bank tidak akan bisa melayani nasabah dengan lebih efisien dan lebih baik.

“Terutama di situasi pandemi saat ini, harapan nasabah dengan layanan perbankan juga jauh berubah. Pilihan bisnis untuk itu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh para bankir, dengan tentunya memerhatikan terkait mendidik sumber daya manusia (SDM) agar bertransformasi bisnis menjadi digital,” pungkasnya.

Heru menganggap penguatan modal menjadi suatu kunci untuk bank bisa melakukan hal ini, karena OJK memandang bahwa peranan modal sangat penting, agar bank bisa melakukan usahanya secara digital dengan sangat baik.

Selanjutnya: Digitalisasi percepat inklusi keuangan dan memangkas biaya operasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×