kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset UUS Maybank Mencapai Rp 39,6 Triliun per September 2022


Sabtu, 21 Januari 2023 / 10:15 WIB
Aset UUS Maybank Mencapai Rp 39,6 Triliun per September 2022

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Porsi aset UUS Maybank Indonesia terhadap induknya menjadi tertinggi di Indonesia meskipun secara jumlah aset masih ada di urutan kedua.

CIMB Niaga Syariah tercatat jadi UUS dengan aset terbesar hingga kuartal III 2022 yakni Rp 59,4 triliun. Namun, porsi aset UUS ini terhadap induknya baru mencapai 19,66%.

UUS dengan aset terbesar ketiga dipegang oleh Permata Syariah. Per September 2022, asetnya mencapai Rp 31,6 triliun. Adapun porsinya terhadap aset Bank Permata baru 14,3%.

Maybank Syariah menawarkan solusi perbankan yang lengkap. Dari sisi pembiayaan, UUS ini melayani segmen properti, komersial, investasi, supplai chain, kendaraan bermotor, hingga pembiayaan multiguna.

Di sisi pendanaan, Maybank Syariah memiliki produk tabungan, giro dan deposito. Untuk layanan transaksi, unit syariha ini menghadirkan layanan transfer dan remitansi, vlas, cash management dan layanan digital. Sedangkan untuk produk investasi ditawarkan bancassurance, reksadana, dan sukuk.

Regulator akan Perkuat Industri Perbankan Syariah

Baca Juga: Maybank Indonesia Resmikan Kantor Cabang Induk Regional Jawa Timur

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mendorong penguatan industri perbankan syariah. Regulator ini akan menyiapkan berbagai kebijakan untuk memperbaiki performa bank syariah.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, meski kinerja perbankan syariah cukup stabil dalam menghadapi krisis namun masih perlu adanya akselerasi sebagai alternatif sistem keuangan.

"OJK melihat perlu ada akselerasi sebetulnya untuk perkembangan perbankan syariah di Indonesia apa yang disebut alternatif sistem keuangan yang bisa dipilih oleh masyarakat Indonesia," ujar Dian dalam acara OJK Institute Webinar Tren Perbankan di Tahun 2023, Selasa (17/1)

Ia menyebutakan pangsa pasar aset bank syariah masih sekitar 6% dari total aset seluruh perbankan di Indonesia. Hal ini tentu tidak cukup untuk menjadikan bank syariah sebagai alternatif sehingga perlu ada upaya percepatan penguatan.

OJK saat ini tengah merumuskan dan merevisi kebijakan-kebijakan mengenai pengembangan serta pasar perbankan syariah. Dia bilang, pihaknya akan mereview pendekakatan yang dilakukan selama ini dan merumuskan strategi yang akan diambil selanjutnya.

"Kita akan mengkaji apakah kebijakan mengenai spin-off perlu dilakukan dalam waktu yang cepat. Selain itu, konsolidasi terhadap bank syariah ini juga merupakan upaya dari OJK kedepannya untuk memperkuat struktur  perbankan syariah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

×