kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Aset Asuransi Umum Kian Gemuk, Ini Pendorongnya


Rabu, 22 Juni 2022 / 08:15 WIB
Aset Asuransi Umum Kian Gemuk, Ini Pendorongnya

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset perusahaan asuransi umum terus bertumbuh. Hal ini sejalan dengan terus memulihnya perekonomian di Indonesia, industri asuransi umum pun mampu membukukan kenaikan nilai pada sejumlah asetnya.

Terlihat dari data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) hingga kuartal I/2022 tahun ini meningkat 6,7% menjadi Rp 192 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 180 triliun.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menyampaikan, faktor pendorong pertumbuhan aset, yaitu karena adanya pertumbuhan premi, return investasi, permodalan, adanya efisiensi biaya operasional perusahaan, rasio klaim, dan rasio biaya akuisisi.

Berbeda dengan industri asuransi jiwa yang dikuasai oleh pemain asing, di industri asuransi umum, perusahaan oleh cukup mendominasi. Terutama perusahaan asuransi pelat merah, yang masuk ke dalam daftar perusahaan dengan nilai aset terbesar.

Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Masih Mencatatkan Pertumbuhan Aset Investasi

Bern menerangkan, perusahaan asuransi umum dengan aset terbesar di antaranya, Asuransi Tugu, Asuransi Jasa Indonesia, Asuransi Astra Buana, Asuransi Central Asia, Asuransi Sinar Mas.

"Asetnya paling besar berasal dari aset investasi (reksa dana, obligasi, penyertaan langsung), dan aset bukan investasi (tagihan premi)," kata Bern kepada kontan.co.id, Senin (20/6).

Melihat hasil kinerja dan tren nya yang semakin menanjak, Bern memproyeksikan aset asuransi umum hingga akhir tahun akan terus bertumbuh. Menurut Bern, dalam menjaga pertumbuhan aset ke depan, penempatan/pemilihan investasi harus tepat, juga prudent underwriting untuk memperoleh pertumbuhan premi yang sehat.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), salah satu perusahaan asuransi yang mengalami pertumbuhan aset sekaligus masuk dalam daftar besar tersebut, memang mencatatkan nilai aset sebesar Rp 20,77 triliun pada kuartal I/2022, tumbuh bila dibandingkan dengan periode 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 20,19 triliun.

"Aset paling besar berasal dari total sejumlah aset-aset yang dimiliki, dan juga terdapat pertumbuhan dari aset investasi yang naik dari posisi 31 Desember 2021 khususnya dari portofolio efek-efek," kata Emil Hakim, Direktur Keuangan & Layanan Korporat Tugu Insurance. 

Baca Juga: Ekuitas Reasuransi Turun 22%, Ini Penjelasan AAUI

Di samping itu, Tugu Insurance mencatatkan perolehan produksi premi konsolidasian Rp 1,25 triliun pada kuartal I/2022, naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp Rp 1,09 triliun, sementara pendapatan underwriting mencapai Rp 439,52 miliar dengan perolehan laba sebesar Rp 71,85 miliar.

"Kami optimis bahwa Tugu Insurance dapat menunjukkan kinerja positif termasuk juga dalam perkembangan aset yang dimiliki hingga akhir tahun 2022," ungkap Emil.

Dalam menjaga pengelolaan aset hingga akhir tahun, perusahaan telah memiliki sejumlah jurus, yaitu berfokus pada pengelolaan aset yang dapat berkontribusi positif terhadap kinerja Tugu Insurance secara keseluruhan.

Kenaikan aset juga dirasakan oleh Simas Insurtech. Sampai dengan Mei 2022, berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 10% secara tahunan menjadi senilai Rp 700 miliar.

Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana mengatakan, asetnya paling besar berasal dari perolehan premi. "Sampai dengan akhir tahun, kenaikan aset diharapkan bisa capai Rp 800 miliar - Rp 900 miliar," ujar Teguh.

Oleh karena itu, dalam menambah aset hingga akhir tahun, perusahaan akan fokus ke produk-produk yang partnership dengan e-commerce sehingga bisa menambah akumulasi premi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×