kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Asuransi Jiwa Masih Mencatatkan Pertumbuhan Aset Investasi


Selasa, 21 Juni 2022 / 05:30 WIB
Industri Asuransi Jiwa Masih Mencatatkan Pertumbuhan Aset Investasi

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa masih mencatatkan pertumbuhan aset investasi seiring kondisi volatilitas pasar modal yang sudah tidak terlalu tinggi.

Berdasarkan data Asosasi Asuransi Jiwa (AAJI) Aset investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 511,01 triliun per kuartal I/2022 atau tumbuh sebesar 14,1% yoy dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 447,89 triliun.

Aset reksadana masih mendominasi sekitar 33,5% dari keseluruhan portofolio investasi industri asuransi jiwa. Adapun, nilai investasi di aset tersebut mencapai Rp 170,95 triliun. Selanjutnya, ada aset saham yang berkontribusi sekitar 28,5% terhadap keseluruhan portofolio dengan nilai mencapai Rp 145,73 triliun.

Sebagai perbandingan, pada periode sebelumnya di tahun lalu nilai investasi di saham sebesar Rp 116,55 triliun atau tumbuh 25% yoy

Baca Juga: Terus Bertambah, Total Klaim Asuransi Covid-19 Telah Capai Rp 9 Triliun

Pertumbuhan aset juga dirasakan oleh beberapa pemain Industri Asuransi Jiwa seperti BRI Life yang mencatatkan total hasil investasi sampai dengan Mei 2022 mencapai Rp 504 miliar, tumbuh sekitar 190% yoy, utamanya di sokong karena kinerja investasi portofolio UL di pasar modal;

"Untuk portofolio UL, kami menempatkan di aset sesuai dengan pilihan pemegang polis. Untuk portofolio non-UL kami tempatkan di SUN, Obligasi Korporasi, Reksadana Pasar Uang, dan Deposito," terang Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila kepada kontan.co.id. 

Iwan menjelaskan, perusahaan menempatkan investasi sesuai dengan kebijakan investasi yang sudah perusahaan susun untuk 2022. "Mengingat tidak ada perubahan signifikan pada karakteristik liabilities kami baik dari durasi, kami belum melakukan perubahan pada kebijakan yang ada, sehingga penempatan investasi masih belum ada perubahan signifikan," kata Iwan.

Ia juga mengaku terus memantau dampak pergerakan pada yield bonds untuk menyesuaikan dengan ekspektasi yang ada dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Menurutnya, pilihan tetap pada SUN namun akan mengutamakan tenor yang lebih pendek untuk meminimalkan fluktuasi harga.

Sampai dengan Mei 2022 BNI Life juga berhasil mencatatkan pertumbuhan aset investasi sebesar 9,6% secara yoy atau sebesar Rp 20,4 triliun.

Baca Juga: Industri Asuransi Genjot Pemasaran Melalui Kanal Digital

Direktur Keuangan BNI Life, Eben Eser Nainggolan menyampaikan, pengelolaan aset investasi saat ini memfokuskan pada Asset Liability management dimana perusahaan berusaha untuk menjaga keseimbangan antara kewajiban kepada nasabah dan aset investasi yang berkualitas untuk mencapai income yang optimal.

"Alokasi aset investasi BNI Life saat ini mayoritas masih pada obligasi pemerintah dan reksadana pendapatan tetap. Untuk obligasi korporasi dipilih secara selektif untuk menghindari resiko default oleh emiten," ujar Eben.

Eben menambahkan, portfolio investasi BNI Life saat ini menambah porsi obligasi pemerintah seiring dengan kenaikan yield sejak awal tahun 2022.

"Dengan adanya tren kenaikan suku bunga, kami mencari peluang dengan menambah alokasi obligasi dengan yield tinggi saat ini namun tetap memperhatikan durasi dan likuiditas perusahaan," imbuh Eben.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×