kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS siap berdiskusi untuk benar-benar mengakhiri Perang Korea


Kamis, 23 September 2021 / 21:35 WIB
AS siap berdiskusi untuk benar-benar mengakhiri Perang Korea

Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS menegaskan, Amerika Serikat sangat terbuka untuk melakukan diskusi terkait deklarasi berakhirnya Perang Korea, termasuk dengan Korea Utara. 

Amerika Serikat yang merupakan sekutu Korea Selatan dalam perang tersebut ikut menandatangani perjanjian gencatan senjata. Sementara Korea Selatan tidak. Saat isu ini kembali diungkit, AS mengaku siap menjalin komunikasi dengan semua pihak.

"Kami terus mencari cara mendekat dengan Korea Utara untuk mengatasi berbagai masalah, dan kami terbuka untuk membahas kemungkinan berakhirnya deklarasi perang," kata juru bicara Departemen Pertahanan John Kirby, seperti dikutip Yonhap.

Baca Juga: Korea Utara: Kapal selam Australia bisa memicu perlombaan senjata nuklir

Kirby mengakui, berdialog dengan Korea Utara saat ini adalah masalah yang sangat kompleks. Meskipun demikian, AS berkomitmen untuk mendukung segala upaya menuju dialog yang sehat.

Isu mengenai Perang Korea kembali mencuat setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae In menyampaikan harapannya di Majelis Umum PBB pada Selasa (21/9) agar perang bisa secara resmi diselesaikan.

Perang Korea tahun 1950-1953 melibatkan empat negara yang terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama adalah Korea Selatan yang didukung AS, sementara kubu kedua adalah Korea Utara yang didukung China.

Baca Juga: Perlombaan senjata Korea Utara dan Korea Selatan semakin panas

Pada 27 Juli 1953, Perang Korea dihentikan melalui kesepakatan gencatan senjata. Perjanjian gencatan senjata ditandatangani wakil dari Korea Utara, China, dan AS.

Presiden Korea Selatan saat itu Syngman Rhee menolak untuk menandatanganinya tapi berjanji untuk menghormati perjanjian tersebut.

"Ketika pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Korea berdiri bersama dan menyatakan berakhirnya perang, saya yakin kita dapat membuat kemajuan yang tidak dapat diubah dalam denuklirisasi dan mengantarkan era perdamaian penuh," kata Moon di hadapan Majelis Umum PBB.

Bukan cuma itu, Moon juga percaya, deklarasi ini mampu membuat Korea Utara patuh pada aturan denuklirisasi. Di sisi lain, pihak AS berpendapat Korea Utara harus menyerahkan senjata nuklirnya terlebih dahulu.

Presiden AS Joe Biden juga menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB pada Selasa. Ia juga menyinggung masalah dua Korea dan mengatakan, AS sedang mencari langkah diplomasi yang serius dan berkelanjutan untuk mengejar denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea.

Selanjutnya: Presiden Korea Selatan berharap ada deklarasi resmi untuk mengakhiri Perang Korea

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×