kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS: Rusia bergerak ke arah hubungan yang lebih stabil, kami juga akan melakukannya


Selasa, 04 Mei 2021 / 18:15 WIB
AS: Rusia bergerak ke arah hubungan yang lebih stabil, kami juga akan melakukannya

Sumber: TASS,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Amerika Serikat lebih memilih hubungan yang lebih stabil dengan Rusia. Tetapi, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, itu banyak tergantung pada bagaimana Presiden Vladimir Putin memutuskan untuk bertindak, terutama terkait Ukraina.

"Kami telah menegaskan kembali dukungan kami yang teguh untuk kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina," kata Blinken, Senin (3/5), dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menjelang pertemuan Group of Seven (G7) di London.

"Kami tidak ingin meningkatkan, kami lebih suka memiliki hubungan yang lebih stabil, lebih dapat diprediksi. Dan, jika Rusia bergerak ke arah itu, kami juga akan melakukannya," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Sementara Raab menyatakan, G7 akan melihat proposal untuk membangun mekanisme respons cepat untuk melawan disinformasi Rusia.

Baca Juga: Dengan sangat hati-hati, AS awasi penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina

Selain anggota G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat, Inggris juga mengundang menteri luar negeri Australia, India, Afrika Selatan, dan Korea Selatan.

Sebelumnya, Blinken menegaskan, Amerika Serikat "sangat hati-hati" memantau penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina.

Tidak mengancam

Dalam wawancara dengan Program 60 Minutes CBS pada Minggu (2/5), Blinken mendapat pertanyaan: "Sudah diverifikasi bahwa mereka (pasukan Rusia) mundur?" 

"Mulai sekarang, kami mengawasinya dengan sangat hati-hati," jawabnya, seperti dikutip TASS.

"Ada lebih banyak pasukan yang terkumpul di perbatasan dengan Ukraina daripada kapan pun sejak 2014, ketika Rusia benar-benar menginvasi," kata dia. 

Baca Juga: Kazan siap bergabung dengan AL Rusia, kapal selam bersenjata rudal nuklir

"Apa yang telah kami lihat dalam beberapa hari terakhir tampaknya adalah keputusan untuk menarik kembali beberapa dari pasukan itu dan kami telah melihat beberapa dari mereka pada kenyataannya mulai mundur," tambah Blinken.

Negara-negara Barat berulang kali mengungkapkan keprihatinan atas langkah Rusia meningkatkan jumlah pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina. 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pergerakan pasukan di perbatasan Rusia seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran negara lain karena tidak mengancam mereka dengan cara apa pun.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada 22 April lalu memerintahkan untuk menyelesaikan latihan di Distrik Militer Selatan dan Barat karena semua tujuan telah tercapai. 

Shoigu memberi perintah untuk pemulangan pasukan yang terlibat dalam latihan di Rusia Selatan ke pangkalan mereka masing-masing sebelum 1 Mei.

Selanjutnya: Kelompok negara G7 pertimbangkan upaya untuk melawan propaganda Rusia dan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×