kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS: China ingin mendominasi ruang internet dunia, ini adalah ancaman serius


Kamis, 21 Januari 2021 / 19:20 WIB
AS: China ingin mendominasi ruang internet dunia, ini adalah ancaman serius

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) Ajit Pai mengatakan, potensi spionase dan ancaman China terhadap jaringan telekomunikasi negeri uak Sam serta kebebasan internet adalah masalah keamanan nasional terbesar yang akan regulator hadapi dalam empat tahun ke depan.

Dalam wawancara dengan Reuters, Ajit Pai menyebutkan, ada "beragam" aktivitas dari China yang menjadi perhatian, termasuk pengawasan, spionase ekonomi, dan potensi "injeksi malware ke jaringan di AS atau seluruh dunia". 

"Ada sejumlah hal buruk yang dapat terjadi jika peralatan yang tidak aman digunakan untuk menangani informasi sensitif," kata dia, Selasa (19/1).

Ajit Pai ditunjuk sebagai Ketua FCC pada Januari 2017 oleh Presiden Donald Trump dan mengundurkan diri pada Rabu (20/1). Selama masa jabatannya, FCC menindak perusahaan China, seperti Huawei dan ZTE.

Baca Juga: Tuduhan genosida terhadap Uighur, China: Kebohongan AS yang keterlaluan!

Ancaman serius

Bulan lalu, FCC memulai proses pencabutan otorisasi China Telecom untuk beroperasi di Amerika Serikat. China Telecom adalah perusahaan telekomunikasi China terbesar.

"Partai Komunis China memiliki pandangan dunia yang sangat teguh. Mereka ingin mendominasi ruang ini dan menggunakan keinginan mereka, bahkan di luar perbatasan mereka sendiri," ujar Ajit Pai. 

"Itu adalah ancaman serius tidak hanya bagi kebebasan internet, tetapi juga keamanan nasional bagi kami dan banyak sekutu kami," imbuhnya.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Desember tahun lalu, klaim AS tentang risiko keamanan nasional adalah salah.

Baca Juga: Menlu AS: Genosida sedang berlangsung untuk menghancurkan Uighur oleh China

FCC pertama kali memperingatkan pada April 2020 soal kemungkinan menghentikan operasi di AS dari tiga perusahaan telekomunikasi China yang dikendalikan negara termasuk China Telecom.

Pada 2019, FCC memilih untuk menolak China Mobile milik negara untuk menyediakan layanan telekomunikasi di AS, dengan alasan risiko Pemerintah China dapat menggunakan persetujuan tersebut untuk melakukan spionase.

Di bawah kepemimpinan Ajit Pai, FCC secara resmi menetapkan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional, melarang perusahaan AS untuk menyalurkan dana pemerintah senilai US$ 8,3 miliar untuk membeli peralatan dari perusahaan tersebut. 

Kongres menyetujui US$ 1,9 miliar pada Desember tahun lalu untuk membayar penggantian peralatan buatan China di jaringan AS.

Pada April 2020, FCC menyetujui permintaan Google buatk unit Alphabet untuk menggunakan bagian dari kabel telekomunikasi bawah laut AS-Asia, tetapi tidak ke Hong Kong, setelah lembaga Amerika Serikat menyampaikan masalah keamanan nasional.

Selanjutnya: Trump beri perintah untuk menilai risiko keamanan drone China yang digunakan AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×