Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
Kenneth melihat, dengan kapasitas pabrik pengolahan yang telah dikembangkan serta peningkatan kapasitas armada pertambangan yang lebih besar, ARCI yakin dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun mendatang.
Kenneth menjelaskan lebih lanjut, pada sisi eksplorasi, aktivitas pengeboran yang terus berlanjut di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna menghasilkan potongan-potongan berkadar tinggi. Namun, membutuhkan pengeboran lebih lanjut pada tahun mendatang.
Sampai dengan hari ini, tim eksplorasi ARCI berfokus untuk menggambarkan sumber daya di sekitar Pit terbuka di Koridor Timur, serta lokasi cadangan Bima dan Arjuna. Semenjak kegiatan eksplorasi dimulai, lebih dari 6 juta ons emas dalam area eksplorasi Koridor Timur dan Koridor Barat telah berhasil diklasifikasikan sebagai sumber daya. Kegiatan eksplorasi sampai dengan saat ini baru sampai 10% dari total area kedua Kontrak Karya.
Pada kuartal ketiga dan awal kuartal keempat tahun 2021, kegiatan eksplorasi lainnya telah dimulai pada 36.000 Hektar area. Adapun tim ekplorasi ARCI telah melakukan ekplorasi Greenfield tahap pertama di dalam area-area yang memiliki prospek tinggi di Koridor Barat yang berpotensi akan menambah cadangan emas Archi Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Indikasi awal telah mengidentifikasi beberapa target yang membutuhkan eksplorasi tahap kedua yang lebih detail dan fokus untuk memvalidasi potensi untuk pengeboran. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menargetkan penemuan cadangan emas baru di Koridor Timur dan Koridor Barat, di luar dari sumber daya yang ada saat ini.
Kegiatan eksplorasi Greenfield ini penting dan diharapkan sebagian dari target eksplorasi tersebut memasuki tahap pengeboran lebih lanjut pada tahun 2022. Sampai dengan September 2021, ARCI telah merealisasikan belanja modal sebesar US$ 103,6 juta. Seluruh belanja modal dibiayai secara penuh dari kas internal.
Selanjutnya: Archi Indonesia (ARCI) dorong eksplorasi tambang emas di koridor barat Toka Tindung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News