Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatatkan kinerja yang turun hingga September 2021. Manajemen ARCI optimistis, kinerja di kuartal IV 2021 akan baik didukung oleh Pit Araren tahap 5 yang saat ini telah memasuki tahap produksi.
Melansir laporan keuangan di 9 bulan tahun ini, ARCI mencatatkan penurunan pendapatan konsolidasi sebesar 14% yoy menjadi US$ 236,5 juta dari sebelumnya US$ 275,4 juta di September 2020. Penurunan ini terutamanya disebabkan oleh volume penjualan emas yang lebih rendah menjadi 127,6 kilo ons, meskipun harga rata-rata penjualan emas stabil.
Seiring dengan itu, EBITDA Archi pada periode sembilan bulan tahun 2021 sebesar US$ 123,8 juta atau lebih rendah 26% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang senilai US$ 167,7 juta.Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan total biaya penambangan akibat dari kenaikan sementara rasio pengupasan tanah akibat dari pembukaan Pit Araren tahap 5.
Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) Terus Menggali Cadangan Emas
Pada periode ini, biaya penambangan per unit lebih rendah 16% dari US$ 3,43 per ton menjadi US$ 2,89 per ton, didukung dengan implementasi dari kontrak penambangan baru. Secara keseluruhan, laba bersih juga menurun sebesar 31% yoy menjadi US$ 57,3 juta.
Direktur Utama Archi Indonesia, Kenneth Ronald Kennedy Crichton mengatakan, secara umum hasil kinerja sembilan bulan perusahaan dipengaruhi oleh perkembangan dari aktivitas penambangan dan pengupasan tanah di Pit Araren yang memiliki kadar emas tinggi.
"Namun, dengan Pit Araren tahap 5 telah memasuki tahap produksi, kami telah melihat adanya peningkatan kadar emas dari bijih emas selama kuartal ketiga, dan kami berada dalam posisi yang sangat baik untuk menghadapi kuartal keempat di mana sebagian besar bijih emas yang akan diproses untuk sisa tahun ini akan berasal dari Pit Araren berkadar tinggi ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/11).