Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Beberapa gejala yang paling umum termasuk:
- Hidung meler atau tersumbat
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Bersin
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Perubahan indra penciuman
Baca Juga: Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Resmi Bubar
Apa itu Covid-19 varian Eris?
Covid-19 varian Eris atau EG.5.1 adalah turunan virus corona SARS-CoV-2 varian Omicron terbaru yang diklasifikasikan di Inggris pada 31 Juli 2023.
Diberitakan Kompas.com, Senin (7/8/2023), Eris disebut sebagai salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Inggris belakangan ini dan menjadi penyebab Covid-19 yang paling umum kedua sekarang, setelah Arcturus.
Sementara itu, Anggota Independent Sage, Prof Christina Pagel mengungkapkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Inggris didorong juga oleh musim panas ekstrem yang melemahkan sistem kekebalan tubuh masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan EG.5.1 sebagai varian yang sedang dipantau (variant under monitoring/VUM), tetapi belum sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC).
Kepala imunisasi di Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), Dr Mary Ramsay mengatakan bahwa Eris tidak lebih berbahaya dari pada kasus Omicron sebelumnya.
"Kami juga melihat peningkatan kecil dalam tingkat rawat inap di sebagian besar kelompok usia, terutama di kalangan orang tua," kata dia.
"Secara keseluruhan, tingkat rawat inap masih sangat rendah dan saat ini kami tidak melihat peningkatan di ICU," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Covid-19 Varian Eris Ada di Indonesia, Kemenkes: Gejalanya Tidak Jauh Beda dengan Varian Sebelumnya"
Penulis : Alicia Diahwahyuningtyas
Editor : Inten Esti Pratiwi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News