kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Apa Dampak Larangan Ekspor Minyak Rusia ke G7 Terhadap Ekonomi RI?


Jumat, 30 Desember 2022 / 11:42 WIB
Apa Dampak Larangan Ekspor Minyak Rusia ke G7 Terhadap Ekonomi RI?
ILUSTRASI. Mulai 1 Februari 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk untuk melarang ekspor minyak mentah ke negara G-7. REUTERS/Todd Korol

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai 1 Februari 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk untuk melarang ekspor minyak mentah ke negara G-7. Hal ini merespon upaya G7 untuk membatasi harga jual minyak Rusia. 

Berdasarkan data Eurostat per kuartal ke III 2022, Uni Eropa mengimpor minyak paling besar dari Rusia sebesar 14,4%, disusul AS 11,9%, Norwegia 10,4%, Saudi Arabia 9,1%, Iraq 7,6%, dan Kazakhstan 6,8%. 

Menurut Direktur Celios Bhima Yudhistira, porsi impor minyak dari Rusia sudah menyusut jauh dari 2021 sebesar 24,8% menjadi 14,4%. Tetapi keputusan Rusia melarang ekspor minyak akan membuat Eropa kehilangan 14,4%, dan itu jumlah yang signifikan untuk membuat Eropa krisis energi di musim dingin. 

“Indonesia harus bersiap hadapi fluktuasi harga minyak mentah, yang sebelumnya diperkirakan mulai rendah bisa berbalik arah meningkat awal tahun depan. Sentimen di pasar komoditas masih diliputi kecemasan soal kontraksi ekonomi yang membuat proyeksi permintaan turun, tapi hambatan dari sisi pasokan akibat perang Ukraina cukup serius,” kata Bhima kepada Kompas.com, Kamis (29/12/2022). 

Bhima mengatakan, kondisi ekonomi global tahun depan mengakibatkan harga minyak mentah akan berada dikisaran 85-90 dollar AS per barrel. Dia menilai kondisi ini berdampak pada subsidi BBM yang tidak pasti, meski alokasinya cukup besar di APBN 2023. 

Baca Juga: Putin Memberikan Cincin Kepada Kepala Negara Bekas Pecahan Uni Soviet

“Kita harus mempersiapkan diri menghadapi roller coaster harga komoditas terburuk sepanjang sejarah pada tahun depan,” jelas dia. 

Ekonomi Eropa diperkirakan memburuk

Bhima mengungkapkan, dari pembatasan ekspor minyak Rusia tersebut, China dan India akan diuntungkan. Karena, kedua negara ini diperkirakan akan siap menampung minyak murah dari Rusia. 

Apalagi China tengah membuka aktivitas ekonomi paska pelonggaran pandemi Covid-19. 

Sementara itu, dampak ke negara Eropa akan terjadi inflasi yang lebih tinggi dan berdampak ke krisis biaya hidup yang memburuk. 

Saat ini banyak pabrik diminta mengurangi kapasitas penggunaan energi, yang berarti pabrik melakukan efisiensi termasuk pengurangan karyawan. 

“Harga BBM yang naik akan memukul berbagai sektor di Eropa, kemungkinan lebih buruk dari depresi besar 1930,” tegasnya.

Baca Juga: Rusia Hentikan Ekspor Minyak Mentah, Ini Efeknya ke Harga Minyak Dunia

Aksi balas dendam Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan tanggapan Rusia yang telah lama ditunggu-tunggu terkait batasan harga oleh Barat. 

Yakni dengan menandatangani dekrit yang melarang pasokan minyak mentah dan produk minyak mulai 1 Februari selama lima bulan ke negara-negara yang mematuhi batasan tersebut.

Melansir Reuters, Kelompok Tujuh (G7) negara besar, Uni Eropa dan Australia sepakat bulan ini untuk batas harga US$ 60 per barel pada minyak mentah lintas laut Rusia yang berlaku efektif mulai 5 Desember. Sanksi itu dikenakan terkait "operasi militer khusus" Moskow di Ukraina.

Batas tersebut mendekati harga minyak Rusia saat ini, tetapi jauh di bawah harga rejeki nomplok yang dapat dijual Rusia untuk 2022 dan dapat membantu mengimbangi dampak sanksi keuangan terhadap Moskow.

Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Sehingga, gangguan besar terhadap penjualannya akan berdampak jauh pada pasokan energi global.

Keputusan tersebut, yang diterbitkan di portal pemerintah dan situs web Kremlin, disajikan sebagai tanggapan langsung terhadap tindakan yang tidak bersahabat dan bertentangan dengan hukum internasional oleh Amerika Serikat dan negara asing serta organisasi internasional yang bergabung dengan mereka.

"Pengiriman minyak dan produk minyak Rusia ke entitas dan individu asing dilarang, dengan syarat bahwa dalam kontrak untuk pasokan ini, penggunaan mekanisme penetapan harga maksimum secara langsung atau tidak langsung dipertimbangkan," kata keputusan tersebut, merujuk secara khusus pada Amerika Serikat dan negara asing lainnya yang telah memberlakukan batasan harga.

Dijelaskan pula, "Larangan yang ditetapkan berlaku untuk semua tahap pasokan hingga pembeli akhir."

Dekrit tersebut, yang mencakup klausul yang memungkinkan Putin membatalkan larangan tersebut dalam kasus-kasus khusus, menyatakan: "Ini...mulai berlaku pada 1 Februari 2023, dan berlaku hingga 1 Juli 2023."

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Bakal Larang Ekspor Minyak Ke Negara G7, Ini Dampaknya ke RI"
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Aprillia Ika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×