Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Simulator pilot juga bisa terintegrasi dengan simulator latihan divisi lain pada waktu yang sama. Dengan ini, latihan militer secara virtual sangat mungkin untuk dilakukan.
Sebuah brigade yang tergabung dalam Grup Angkatan Darat ke-83 PLA telah mendirikan lebih dari 10 ruang simulasi pelatihan VR untuk instruksi di berbagai bidang, termasuk keterampilan tempur individu dan tindakan dan komando terkoordinasi.
Pasukan peluncur roket juga menggunakan teknologi simulasi serupa untuk berlatih peluncuran rudal. Metode ini sempat digunakan selama latihan pada pertengahan Maret.
Pemanfaatan teknologi simulator ini cukup menunjukkan bagaiman kemampuan militer China telah berkembang sangat jauh. Bukan sekadar jumlah armada, tetapi juga kemampuan alat pendukungnya.
Kemampuan individu tentaranya juga dipastikan akan terus meningkat seiring bertambahnya metode latihan yang dilakukan.
Selanjutnya: Menyebar ranjau laut dengan pesawat jadi taktik baru China hadapi gangguan asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News