kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Ancaman Rusia: Setiap Kapal ke Ukraina Bakal Dianggap Membawa Kargo Militer


Kamis, 20 Juli 2023 / 10:01 WIB
Ancaman Rusia: Setiap Kapal ke Ukraina Bakal Dianggap Membawa Kargo Militer

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sebuah fasilitas asuransi kargo yang menyediakan perlindungan untuk pengiriman biji-bijian Ukraina yang melakukan perjalanan di bawah kesepakatan Laut Hitam telah ditangguhkan. Kargo laut dan fasilitas perang memberikan perlindungan hingga US$ 50 juta per kargo.

Grup asuransi pengiriman Norwegia DNK, yang memberikan kebijakan risiko perang, mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa saat ini mereka tidak dapat memberikan perlindungan untuk Ukraina.

PBB mengatakan pada hari Selasa ada "sejumlah ide yang diajukan" untuk membantu membawa biji-bijian dan pupuk Ukraina dan Rusia ke pasar global setelah Moskow keluar dari kesepakatan Laut Hitam.

Pakta Laut Hitam ditengahi untuk memerangi krisis pangan global yang diperburuk oleh invasi Rusia pada Februari 2022 ke Ukraina. Ukraina dan Rusia adalah di antara pengekspor biji-bijian utama dunia.

Baca Juga: Putin: Pasokan Senjata Asing ke Ukraina Hanya akan Memperburuk Keadaan

Penarikan Rusia dari kesepakatan pada hari Senin juga secara efektif mengakhiri pakta antara PBB dan Moskow di mana pejabat PBB setuju untuk membantu ekspor makanan dan pupuk Rusia mencapai pasar dunia. Di bawah perjanjian itu, PBB mengatakan Moskow tidak lagi memenuhi janji untuk memfasilitasi ekspor makanan, minyak bunga matahari, dan pupuk tanpa hambatan dari Pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Moskow keluar dari kesepakatan karena mengatakan ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri masih menghadapi kendala. Rusia juga mengeluhkan tidak cukupnya biji-bijian Ukraina yang sampai ke negara-negara miskin di bawah pengaturan tersebut.

Tetapi PBB berpendapat kesepakatan itu menguntungkan negara-negara tersebut dengan membantu menurunkan harga pangan lebih dari 20% secara global. Ukraina juga telah menjadi pemasok utama biji-bijian untuk upaya Program Pangan Dunia PBB untuk memerangi kelaparan.

Baca Juga: Rusia Rilis Wikipedia versinya Sendiri, Namanya Ruwiki

"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan melanjutkan apapun yang dia bisa lakukan untuk memastikan bahwa pasar global memiliki akses ke makanan Ukraina dan Rusia serta pupuk," kata Dujarric. "Ini terlalu penting untuk perjuangan kita melawan kelaparan global."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×