kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Putin: Pasokan Senjata Asing ke Ukraina Hanya akan Memperburuk Keadaan


Jumat, 14 Juli 2023 / 12:08 WIB
Putin: Pasokan Senjata Asing ke Ukraina Hanya akan Memperburuk Keadaan
ILUSTRASI. Vladimir Putin kembali memperingatkan bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina tidak akan mengubah apa pun di medan perang. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PERANG RUSIA VS UKRAINA - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali memperingatkan pada hari Kamis (13/7/2023), bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina tidak akan mengubah apa pun di medan perang. Melainkan hanya akan semakin meningkatkan konflik.

Dia menambahkan bahwa tank buatan asing adalah target prioritas bagi pasukan Moskow.

Mengutip Reuters, Putin dalam komentarnya di saluran televisi milik negara yang dibuat setelah KTT NATO di mana akhirnya Ukraina memenangkan janji keanggotaan, juga menegaskan kembali pendiriannya bahwa langkah seperti itu akan mengancam keamanan Rusia sendiri dan meningkatkan ketegangan global lebih lanjut.

"Pasokan senjata baru hanya akan memperburuk situasi... dan akan semakin memicu konflik," kata Putin.

Ditanya tentang keputusan Prancis untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh yang dapat menempuh jarak 250 km (155 mil), Putin mengatakan: "Ya, mereka menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang kritis terjadi di zona perang dengan penggunaannya."

Baca Juga: Rusia: NATO Mulai Menunjukkan Pola Perang Dingin, Kami Siap Merespons

Putin menambahkan bahwa tank buatan luar negeri adalah target prioritas bagi orang-orang Rusia.

Negara-negara Barat telah memasok senjata senilai miliaran dolar ke Ukraina sejak pasukan Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari 2022, dalam apa yang disebut Putin sebagai "operasi militer khusus" untuk "denazifikasi" negara tersebut.

Pada pertemuan puncak di ibukota Lithuania Vilnius minggu ini, para pemimpin NATO sepakat bahwa Ukraina harus dapat bergabung dengan aliansi militer di beberapa titik di masa depan, tetapi berhenti menawarkan undangan langsung kepada Kyiv.

Negara-negara G7 juga meluncurkan kerangka kerja internasional untuk keamanan jangka panjang Ukraina guna meningkatkan pertahanannya melawan Rusia dan mencegah Moskow dari agresi di masa depan.

Baca Juga: Sekjen PBB Surati Putin, Minta Ekspor Biji-Bijian Ukraina Dipermudah

Dalam tanggapan publik pertamanya terhadap langkah tersebut, Putin menegaskan kembali penentangan kuat Moskow terhadap Ukraina yang pernah bergabung dengan NATO, dengan mengatakan hal ini akan mengancam kepentingan strategis Rusia sendiri.

"Ini tidak akan meningkatkan keamanan Ukraina sendiri. Dan secara umum akan membuat dunia jauh lebih rentan," katanya.

Setiap negara memiliki hak untuk meningkatkan keamanannya, tambahnya, tetapi tidak dengan biaya negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×