Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jumlah korban tewas akibat Covid-19 di Amerika Serikat kembali menembus rekor. AS melaporkan kehilangan 15.000 warganya karena Covid-19 pada minggu lalu. Ini menjadikan tujuh hari lalu menjadi periode paling mematikan sejak April. Tidak sampai di situ, pejabat kesehatan AS memperingatkan bahwa yang terburuk belum datang.
Data Reuters terhadap laporan negara bagian dan kabupaten menunjukkan, jumlah kasus virus corona baru di AS naik 19% menjadi 1,4 juta pada pekan yang berakhir 6 Desember. Pada pekan sebelumnya, kasus corona mengalami penurunan karena banyak pusat pengujian ditutup untuk liburan Thanksgiving.
Rhode Island dan Indiana memiliki jumlah kasus per kapita tertinggi, dengan lebih dari 700 orang didiagnosis untuk setiap 100.000 penduduk.
Pejabat pemerintah dan kesehatan telah memperingatkan bahwa kasus dan kematian akan meningkat lebih lanjut dalam beberapa minggu dan bulan mendatang karena banyaknya orang yang bepergian dan berkumpul dengan keluarga - bertentangan dengan saran para ahli kesehatan.
Baca Juga: Jadi yang pertama, Pfizer ajukan izin penggunaan darurat vaksin corona di India
“Saya pikir Januari akan menjadi bulan yang mengerikan karena Anda akan mengalami lonjakan kasus terkait momen Thanksgiving yang dibebankan pada gelombang Natal,” jelas Dr. Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkemuka di AS, mengatakan kepada Newsweek.
South Dakota dan North Dakota memimpin negara bagian AS dalam angka kematian per kapita minggu lalu. Dalam hal total kematian, Texas dan Illinois merupakan negara bagian dengan jumlah tertinggi, masing-masing melaporkan lebih dari 1.200 kematian.
Baca Juga: WHO: Adanya vaksin tidak berarti nol Covid-19
Berdasarkan data dari Proyek Pelacakan Covid-19, upaya yang dijalankan oleh kelompok sukarelawan untuk melacak wabah, di seluruh Amerika Serikat, angka tes kembali menunjukkan angka positif 10,5% untuk virus, naik dari posisi 9,8% pada minggu sebelumnya. Dari 50 negara bagian, 34 memiliki tingkat tes positif 10% atau lebih tinggi. Tingkat tertinggi adalah Iowa dan Idaho sebesar 52% dan South Dakota sebesar 50%.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap tingkat tes positif di atas 5% mengkhawatirkan karena menunjukkan ada lebih banyak kasus di masyarakat yang belum terungkap.
Selanjutnya: WHO sebut vaksin Covid-19 bukan hal wajib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News