Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk bersiap memenuhi peraturan OJK (POJK) No. 12/2020 yang mewajibkan Bank BUKU II memiliki modal inti Rp3 triliun pada akhir 2022.
Oleh sebab itu, bank bersandi saham AMAR ini telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada November lalu.
Rapat tersebut menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal melalui Rights Issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.
Saat ini, pelaksanaan Rights Issue sudah memasuki periode first registration dan keseluruhan aksi korporasi Rights Issue ditargetkan dapat selesai di bulan Februari 2022.
Adapun, Amar Bank tetap optimistis untuk bisa memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun di tahun 2022.
Executive Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan, seiring dengan pemenuhan peraturan permodalan tersebut, Amar Bank telah melalui periode sembilan bulan 2021 dengan cukup baik.
Baca Juga: Direksi bank digital diisi anak muda, ada siapa saja?
Akselerasi program vaksinasi Covid-19 di 2021 juga turut berdampak pada pemulihan aktivitas bisnis, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang memberikan perbaikan siklus ekonomi domestik.
“Dari sisi Pinjaman hingga periode sembilan bulan 2021, Amar Bank mencatatkan total Pinjaman sebesar Rp2,08 triliun atau tumbuh sebesar 28,7% sepanjang tahun berjalan (YTD). Portofolio Pinjaman Amar Bank telah mencapai lebih dari 64% untuk pinjaman produktif dan mayoritas kontribusi berasal dari platform digital Tunaiku yang tercatat sebesar Rp1,7 triliun atau naik 35,4% YTD,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (1/1).
Dari sisi Pendanaan hingga kuartal ketiga 2021, Bank Amar mencatatkan besaran dana pihak ketiga (DPK) yang cenderung menurun. DPK tercatat sebesar Rp2,1 triliun atau turun 6,9% YTD.
“Namun dengan kondisi pendanaan yang menurun, Amar Bank tetap mencatatkan CASA sebesar Rp106 miliar atau naik 31,8% YTD. Terlepas penurunan dari sisi pendanaan, hal ini turut berdampak positif terhadap kinerja bisnis yang semakin optimal tercermin pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang konsisten naik menjadi 97,1%. Di samping itu, total Aset berhasil tercatat sebesar Rp3,9 triliun,” paparnya.
David juga mengatakan Bank Amar mencatatkan pendapatan Bunga tercatat sebesar Rp185,3 miliar hingga September 2021. Nilai itu naik 25,7% secara kuartalan (QoQ) dan Beban Bunga tercatat sebesar Rp50 miliar atau turun 17% QoQ.
Sehingga Bank Amar mencatatkan Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp135,2 miliar atau naik 55,2% QoQ. Adapun, Biaya Operasional tercatat sebesar Rp74,8 miliar yang mayoritas dialokasikan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran terutama secara digital.
Baca Juga: Dukung transformasi digital perbankan OJK, Amar Bank adopsi gaya kerja hybrid
Sepanjang periode sembilan bulan pertama 2021, Bank Amar tetap berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp565 juta. Tercatat lebih rendah dari tahun sebelumnya dikomparasi dengan NPL di 2020.
“Hal tersebut disebabkan oleh pembebanan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang meningkat. Kondisi tersebut berdampak pada turunnya Non Performing Loan (NPL) September 2021 menjadi 2,93%, dibandingkan NPL Desember 2020 sebesar 4,80%. Adapun, NPL sebesar 2,93% masih di bawah batas maksimum yang ditetapkan regulator,” jelasnya.
Terlepas dari segala tantangan dan risiko dari kondisi Pandemi COVID-19, rasio likuiditas tetap solid hingga September 2021. Tercatat LCR sebesar 1,979% yang menunjukkan likuiditas Bank Amar masih tergolong baik dan CAR tercatat di posisi yang kuat sebesar 31,2%, jauh di atas ketentuan regulasi yaitu sebesar 24,5%.
“Hal tersebut membuat Amar Bank masih memiliki ruang yang lebih besar untuk menyalurkan kredit, tentunya dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian seiring konsumsi masyarakat yang perlahan turut meningkat. Dengan begitu, kinerja penyaluran pinjaman yang semakin efektif dan posisi likuiditas yang tetap solid membuat Amar Bank optimistis untuk terus bertumbuh ke depannya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News