Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) menyebut, kinerja perseroan di tahun 2021 masih akan diderai sejumlah tantangan. Hal itu lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga pulih hingga saat ini, baik itu di Indonesia maupun di dunia.
Meskipun begitu, Direktur Utama PORT, Paul Krisnadi mengaku tetap optimistis, kinerja perseroan akan mulai menunjukkan perkembangan menjelang akhir tahun nanti. Sehingga, manajemen pun getol menjalankan berbagai strategi demi meraih kinerja terbaik di tahun ini.
"Rencana kita adalah kita meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya, mengingat bahwa pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Itu strategi kita untuk ke depan," terang Paul dalam agenda Paparan Publik Virtual hari ini, Selasa (29/6).
Namun sayang, Paul tidak membeberkan lebih lanjut menyoal target pertumbuhan pendapatan maupun laba yang dibidik PORT di tahun ini.
Baca Juga: PLN siap pasok listrik untuk sektor bisnis dan tambang di Kalimantan
Adapun, hingga Maret lalu, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan peti kemas, pengoperasian, perawatan, dan perdagangan alat pelabuhan ini masih mengalami penurunan kinerja. Hal itu terpancar dari pendapatan PORT yang tercatat menyusut 22,24% dari semula Rp 343,33 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 266,97 miliar.
"Kuartal I-2021 merupakan periode yang penuh tantangan karena masih berlanjutnya pandemi Covid-19 dan adanya kongesti di pelabuhan-pelabuhan Asia dan negara lain sejak November 2020 lalu," terang Paul.
Penurunan pendapatan PORT di kuartal pertama tahun ini, salah satunya dipicu oleh terhambatnya kinerja peti kemas internasional yang dilayani entitas anak usaha PT Mustika Alam Lestari (MAL) sebesar 23% hingga akhir Maret lalu. "Volume petik emas internasional yang dilayani turun, dari 83 ribu TEU di kuartal I-2020 menjadi 64 ribu TEU," sebutnya.
Selain itu, penurunan pendapatan juga terjadi karena di kuartal I-2021 PORT belum membukukan penjualan alat pelabuhan. Sedangkan pada kuartal I-2020, PORT berhasil membukukan penjualan sebanyak dua unit alat pelabuhan senilai US$ 6 juta.
Namun di sisi lain, entitas anak yang bergerak di operasi terminal peti kemas domestik, PT PBM Adipurusa mampu meraup pertumbuhan volume sebesar 33%, dari semula 89 ribu TEU di kuartal I-2020 menjadi 118 ribu TEU di akhir kuartal pertama.
Paul menambahkan, volume terimal peti kemas domestik Pelabuhan Tanjung Priok mengalami pertumbuhan sebesar 16% di kuartal I-2021. Sementara itu, PT PBM Adipurusa sendiri berhasil membukukan peningkatkan lebih dari pertumbuhan pasar, yang disebabkan oleh positifnya pangsa pasar perseroan.
"Volume terminal peti kemas domestik Tanjung Priok mengalami kenaikan 16% di Kuartal I-2021 karena barang yang dikrimkan kebanyakan berupa kebutuhan sehari-hari," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Financial Officer PORT Lina memproyeksikan bahwa kinerja terminal internasional secara outlook 2021 akan sedikit mengalami penurunan. Hal ini karena pengaruh dari kongesti di pelabuhan-pelabuhan Asia dan negara lainnya yang masih berlanjut, sehingga menghambat skedul kapal yang dilayani di terminal internasional.
Meskipun begitu, PORT masih menaruh harapan terhadap kinerja di terminal domestik. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, hingga kuartal pertama lalu sudah ada perbaikan kinerja di lini bisnis domestik, sehingga diharapkan akan tumbuh positif dibanding realisasi di tahun lalu.
"Untuk domestik sendiri kita harapkan akan ada tumbuh di tahun 2021 dibandingkan 2020, karena memang tipe barang yang dimuat di pelabuhan domestik sedikit berbeda dengan internasional," ujarnya.
Paul tidak memerinci berapa tepatnya alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dianggarkan di tahun ini. Yang terang dia bilang, di kuartal I-2021 capex telah terserap sebesar Rp 2 miliar untuk pembelian truk dan juga side equipment. "Untuk capex di sembilan bulan tahun 2021 tidak ada yg signifikan, hanya ada perencanaan penambahan truk," sebutnya.
Demi memastikan bisnis perseroan tetap berjalan baik dan kinerja keuangan tetap terjaga, PORT pun dengan sigap menjalankan berbagai strategi sebagai berikut; pertama bekerjasama dengan pelanggan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat dampak pandemi covid-19.
Kedua, memastikan rantai pasok suku cadang tetap aman untuk mendukung produktivitas alat. Ketiga, memaksimalkan penggunaan teknologi dalam proses bisnis untuk mengurangi penularan virus covid-19. Keempat, mengembangkan pelatihan internal berbasis daring.
Kelima dan keenam, menjaga arus kas tetap sehat dengan peningkatan produktivitas dan menghilangkan pemborosan biaya serta memastikan protokol kesehatan di tempat kerja dijalankan dengan tertib demi menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja serta pengguna jasa.
Selanjutnya: Merger Pelindo dan Efisiensi Terminal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News