Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
Namun di sisi lain, entitas anak yang bergerak di operasi terminal peti kemas domestik, PT PBM Adipurusa mampu meraup pertumbuhan volume sebesar 33%, dari semula 89 ribu TEU di kuartal I-2020 menjadi 118 ribu TEU di akhir kuartal pertama.
Paul menambahkan, volume terimal peti kemas domestik Pelabuhan Tanjung Priok mengalami pertumbuhan sebesar 16% di kuartal I-2021. Sementara itu, PT PBM Adipurusa sendiri berhasil membukukan peningkatkan lebih dari pertumbuhan pasar, yang disebabkan oleh positifnya pangsa pasar perseroan.
"Volume terminal peti kemas domestik Tanjung Priok mengalami kenaikan 16% di Kuartal I-2021 karena barang yang dikrimkan kebanyakan berupa kebutuhan sehari-hari," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Financial Officer PORT Lina memproyeksikan bahwa kinerja terminal internasional secara outlook 2021 akan sedikit mengalami penurunan. Hal ini karena pengaruh dari kongesti di pelabuhan-pelabuhan Asia dan negara lainnya yang masih berlanjut, sehingga menghambat skedul kapal yang dilayani di terminal internasional.
Meskipun begitu, PORT masih menaruh harapan terhadap kinerja di terminal domestik. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, hingga kuartal pertama lalu sudah ada perbaikan kinerja di lini bisnis domestik, sehingga diharapkan akan tumbuh positif dibanding realisasi di tahun lalu.
"Untuk domestik sendiri kita harapkan akan ada tumbuh di tahun 2021 dibandingkan 2020, karena memang tipe barang yang dimuat di pelabuhan domestik sedikit berbeda dengan internasional," ujarnya.
Paul tidak memerinci berapa tepatnya alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dianggarkan di tahun ini. Yang terang dia bilang, di kuartal I-2021 capex telah terserap sebesar Rp 2 miliar untuk pembelian truk dan juga side equipment. "Untuk capex di sembilan bulan tahun 2021 tidak ada yg signifikan, hanya ada perencanaan penambahan truk," sebutnya.
Demi memastikan bisnis perseroan tetap berjalan baik dan kinerja keuangan tetap terjaga, PORT pun dengan sigap menjalankan berbagai strategi sebagai berikut; pertama bekerjasama dengan pelanggan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat dampak pandemi covid-19.
Kedua, memastikan rantai pasok suku cadang tetap aman untuk mendukung produktivitas alat. Ketiga, memaksimalkan penggunaan teknologi dalam proses bisnis untuk mengurangi penularan virus covid-19. Keempat, mengembangkan pelatihan internal berbasis daring.
Kelima dan keenam, menjaga arus kas tetap sehat dengan peningkatan produktivitas dan menghilangkan pemborosan biaya serta memastikan protokol kesehatan di tempat kerja dijalankan dengan tertib demi menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja serta pengguna jasa.
Selanjutnya: Merger Pelindo dan Efisiensi Terminal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News