kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat kriteria penerima tak jelas, penyaluran LPG 3 kg subsidi naik terus tiap tahun


Rabu, 10 Februari 2021 / 06:30 WIB
Akibat kriteria penerima tak jelas, penyaluran LPG 3 kg subsidi naik terus tiap tahun

Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kriteria penerima LPG subsidi 3 kilogram (kg) dalam regulasi tidak jelas membuat penyaluran tabung melon ini terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Direktur Pertamina Trading dan Komersialisasi Masud Khamid mengungkapkan, peningkatan penjualan LPG subsidi 3 kg meningkat dalam 5 tahun terakhir denganĀ  tingkat laju pertumbuhan majemuk tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) sebesar 5,3%.

Pada tahun 2019, konsumsi LPG subsidi mencapai 6,84 juta metrik ton (MT). Volume kembali meningkat mencapai 7,14 juta MT pada tahun 2020. Pada tahun ini Pertamina memproyeksi distribusi bakal mencapai 7,50 juta MT dalam kuota APBN 2021.

Masud mengatakan, ada sejumlah isu penting dalam proses penyaluran dan distribusi LPG subsidi 3 kg.

Baca Juga: Konsumsi LPG 3 kg terus naik, kriteria penerima yang tak jelas jadi isu penting

"Dari regulasi yang ada selama ini belum terdapat penegasan kriteria konsumen yang berhak mendapatkan LPG 3 kg bersubsidi danĀ  besaran jumlah subsidi yang dapat diterima," jelas Masud dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2).

Selain itu, pelaksanaan program konversi BBM ke LPG yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk nelayan dan petani juga menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan konsumsi.

Setiap tahunnya jumlah paket yang diberi mencapai 25.000 hingga 35.000 paket konverter kit.

Selain itu, Masud mengungkapkan, sejak tahun 2007 dimana awal program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan hingga tahun 2020 belum ada perubahan harga LPG subsidi 3 kg.

Hal ini kemudian berdampak pada gap antara LPG subsidi dan LPG non subsidi sebesar Rp 5.368 per kg.

Masud menambahkan, sejumlah upaya dilakukan demi menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi LPG 3 kg, antara lain melalui pemerataan outlet.

"Saat ini, outlet LPG 3 kg telah tersedia di seluruh kecamatan dan di 87% desa atau kelurahan dari total 57.828 desa di Indonesia," jelas Masud.

Baca Juga: Terus naik, Pertamina proyeksikan impor LPG capai 7,2 juta metrik ton tahun ini



TERBARU

×