kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada pandemi, perusahaan asuransi optimalkan pemasaran secara digital


Selasa, 02 Maret 2021 / 19:05 WIB
Ada pandemi, perusahaan asuransi optimalkan pemasaran secara digital

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

Selain itu, pada awal 2021, perusahaan juga meluncurkan platform digital Akuberbagi.com yang dilengkapi fitur wakaf asuransi. Melalui platform tersebut, nasabah bisa berdonasi sekaligus mendapatkan proteksi asuransi.

Kehadiran layanan dan produk berbasis digital diperkirakan akan mengerek bisnis industri asuransi jiwa. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis bisnis asuransi akan tumbuh positif tahun ini karena didorong sejumlah faktor.

Pertama, perubahan gaya hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dalam beragam aspek kehidupan akan sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi dan gaya hidup sehat. 

Kedua, didorong perbaikan ekonomi dan situasi pasar modal serta program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah. Kemudian pemasaran dan penjualan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi). 

"OJK mengeluarkan relaksasi bahwa tenaga pemasar dapat tetap memasarkan produk asuransi jiwa melalui tatap muka virtual dengan memanfaatkan teknologi digital, mempermudah bagi para tenaga pemasar untuk menjangkau masyarakat," kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu. 

Sayangnya ia tidak mengungkapkan berapa porsi premi dari kanal digital. Yang jelas, pemasaran Paydi secara digital akan memberi kesempatan bagi para tenaga pemasar dalam memberi edukasi terkait produk unit link kepada masyarakat. 

Guna meningkatkan bisnis digital, asosiasi meminta pelaku industri asuransi jiwa untuk terus beradaptasi dan melakukan inovatif menghadapi perkembangan digital. Kemudian membaca perubahan konsumen serta memberikan layanan kepada nasabah dengan memanfaatkan platform digital.

Selanjutnya: Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kinerja industri asuransi syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×