Sumber: Kompas TV | Editor: Adi Wikanto
Catatan saja, untuk harga vaksin covid-19 dari China yakni Sinovac dibanderol sekitar Rp 250.000 per dosis. Dan itupun perlu dua kali penyuntikan.
Kelebihan lainnya, klaimnya, sel dendritik bersifat personal karena baru diproses setelah diambil dari masing-masing orang yang akan divaksin. Hal itu dapat menghemat produksi massal yang berpotensi adanya stok sisa dan terbuang.
Selain itu, pengelolaan vaksin covid-19 Nusantara secara personal dinilai cukup sederhana dan efisien karena dapat memotong biaya penyimpanan dan pengiriman.
Ia pun berharap vaksin Nusantara bisa menjadi alternatif bagi pasien yang tidak masuk kriteria vaksinasi selama ini. "Salah satu alternatif untuk orang-orang yang tidak bisa masuk kriteria vaksin karena banyak dengan penyakit berat. Misalnya kanker, dengan dendritik dimungkinkan bisa vaksin," lanjutnya.
Vaksin Nusantara rencananya akan diproduksi masal dari sel dendritik yang sudah diambil. "Targetnya produksi massal sekitar jutaan dosis, sebanyak-banyaknya. Tapi yang penting lolos uji dulu," tambahnya.
Menurutnya, bahan baku pengolahan vaksin covid-19 Nusantara cukup mudah dan bisa dikirim ke beberapa fasilitas kesehatan. Adapun proses pengambilan sampel dendritik hingga menjadi vaksin, membutuhkan waktu sekitar seminggu.
Artikel ini telah tampil di Kompas TV dengan judul Terawan Kembangkan Vaksin Corona Nusantara, Bisa Bertahan Lama, Aman, dan Murah
Selanjutnya: Vaksin AstraZeneca 2 juta-5 juta dosis diperkirakan masuk Indonesia akhir Februari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News