Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tetapi karena ada ketidakpastian seputar pengujian serologi, konfirmasi lebih lanjut diperlukan pada temuan tersebut.
Untuk membantu meminimalkan kemungkinan positif palsu, tim menggunakan dua tes terpisah pada setiap sampel, mencari antibodi yang mengikat bagian virus yang berbeda.
Jenis antibodi yang mereka cari disebut Immunoglobulin G, atau IgG, yang "menetralkan" kemampuan virus untuk menyerang sel dan tidak muncul sampai dua minggu setelah seseorang terinfeksi.
Baca Juga: Ilmuwan China di lab Wuhan pernah bereksperimen membuat virus corona hibrida
Oleh karena itu, peserta penelitian dengan sampel ini terpapar virus setidaknya beberapa minggu sebelumnya.
Berdasarkan angka dari Universitas Johns Hopkins, pada hari Selasa (15/6/2021), jumlah kematian AS akibat Covid-19 melampaui 600.000 kasus.
Selanjutnya: Jika teori kebocoran laboratorium Wuhan terbukti, Xi Jinping bisa digulingkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News